Wall Street melesat, Dow Jones dan S&P menembus rekor tertinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada hari Senin (5/4) ditopang oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat mendukung optimisme investor untuk pembukaan kembali ekonomi. Pelemahan yield US Treasury tenor 10-tahun turut menahan kekhawatiran inflasi.

Dow Jones Industrial Average naik 373,98 poin atau 1,13% menjadi 33.527,19. Indeks S&P 500 naik 58,04 poin atau 1,44% menjadi 4.077,91. Nasdaq Composite menanjak 225,49 poin atau 1,67% menjadi 13.705,59.

Sebuah survei ISM untuk bulan Maret menunjukkan aktivitas industri jasa AS melonjak ke rekor tertinggi. Data tersebut mengikuti laporan hari Jumat yang menunjukkan nonfarm payrolls AS melonjak sebesar 916.000 pekerjaan pada bulan Maret, melampaui perkiraan.


Investor bertaruh pada sektor siklikal yang siap memimpin pembukaan kembali ekonomi. Sektor energi, keuangan, dan material di antara yang berkinerja terbaik tahun ini. Imbal hasil yang meningkat pada catatan Treasury AS 10-tahun telah mengurangi minat terhadap saham teknologi.

Baca Juga: IHSG Masih Akan Didera Tekanan Jual, Cermati Saham KRAS, TLKM, BMRI, dan ASII

Terlepas dari data ekonomi yang kuat, kenaikan dipimpin oleh sektor-sektor yang telah berkinerja buruk baru-baru ini, termasuk layanan komunikasi, kebijaksanaan konsumen, dan teknologi, karena imbal hasil 10-tahun tetap di bawah level tertinggi 14-bulan yang dicapai minggu lalu.

"Yield US Treasury tidak bergerak dan itu membantu teknologi, setidaknya ada beberapa rotasi kembali ke teknologi," kata Tim Ghriskey, Kepala Strategi Investasi di Inverness Counsel di New York, New York. 

Dengan vaksinasi cepat dan stimulus pemerintah tambahan yang membantu S&P 500 dan Dow meraih posisi tertinggi sepanjang masa, fokus beralih ke kemajuan pada rencana infrastruktur besar-besaran dan musim kinerja emiten.

Nasdaq yang padat teknologi masih sekitar 3% di bawah tertinggi Februari. Lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini memicu kekhawatiran inflasi dan membuat saham pertumbuhan kurang menarik. Tetapi meningkatnya kasus Covid-19 dan berlanjutnya penguncian di negara-negara seperti Prancis baru-baru ini telah membantu daya tarik saham-saham teknologi akhir-akhir ini.

Baca Juga: Wall Street bersiap menembus rekor tertinggi baru awal pekan ini

Saham energi ditutup 2,4% lebih rendah, sebagai satu-satunya penurunan di antara sektor S&P utama akibat penurunan tajam harga minyak. Indeks maskapai penerbangan S&P 1500 melonjak 2,54% setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan orang yang divaksinasi penuh dapat dengan aman bepergian dengan "risiko rendah". 

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dia bekerja dengan negara-negara G20 untuk menyetujui tarif pajak minimum perusahaan globa.

Saham Tesla Inc naik 4,43% sebagai salah satu pendorong terbesar untuk S&P setelah pembuat mobil paling berharga di dunia itu membukukan rekor pengiriman.

Baca Juga: Terkikis 0,68%, IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan pada Selasa (6/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati