Wall Street melesat, ekspor dan impor AS mencetak rekor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada awal perdagangan Selasa (5/10). Rekor ekspor dan impor Amerika Serikat (AS) bulan Augsuts menjadi tanda-tanda pergerakan ekonomi yang mulai bangkit.

Pukul 21.15 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,93% ke 34.320. Indeks S&P 500 menguat 0,80% ke 4.334. Sedangkan Nasdaq Composite mengat 1,08% ke 14.410.

Saham teknologi pulih dari aksi jual yang tajam. Sementara saham siklis yang sensitif terhadap ekonomi mendukung menjelang data penggajian bulanan yang diawasi ketat akhir pekan ini.


Saham dengan pertumbuhan tinggi termasuk Apple Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp dan Alphabet Inc naik antara 0,2% dan 0,6%. Harga saham Facebook Inc naik 1,0% setelah terpukul sehari sebelumnya, ketika aplikasi dan platform berbagi fotonya Instagram down selama berjam-jam sebelum dipulihkan.

Baca Juga: Beri Testimoni di Depan Kongres AS, Whistleblower Minta Facebook Dikekang

Sebagian besar saham teknologi terpukul pada hari Senin karena imbal hasil Treasury AS berdetak lebih tinggi di tengah kekhawatiran tentang potensi default utang pemerintah AS. Presiden Joe Biden mengatakan, pemerintah federal dapat melanggar batas utang US$ 28,4 triliun dalam default bersejarah kecuali Partai Republik bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara untuk menaikkan pagu dalam dua minggu ke depan.

Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA mengatakan bahwa penurunan pasar saham kemarin kurang beralasan sehingga menggunakannya sebagai aksi beli saat harga murah.

"Investor bergerak cepat untuk merotasi antarsektor yang tampak sudah overvalued dan undervalued secara jangka pendek," kata Stovall.

Saham siklis bertahan termasuk saham-saham bank. Goldman Sachs Group Inc, Bank of America Corp dan Morgan Stanley naik antara 0,6% dan 0,9%.

Departmen Perdagangan AS merilis angka defisit perdagangan bulan Agustus yang melonjak 4,2% menjadi US% 73,3 miliar. Ini adalah angka defisit tertinggi sejak pemerintah AS mencatat data tersebut. 

Baca Juga: Sudah turun 0,86%, IHSG diprediksi masih akan melemah besok

Impor barang naik 1,1% ke US$ 239,1 miliar pada bulan Agustus yang ditopang oleh barang konsumsi seperti obat-obatan, mainan, gim, dan peralatan olahraga. Ada juga kenaikan impor barang modal dan bahan baku. Tapi impor mobil, suku cadang, dan mesin turun US$ 1,5 miliar.  Secara total, impor barang dan jasa naik 1,4% ke rekor tertinggi US$ 387 miliar.

Sedangkan ekspor barang AS naik 0,7% ke rekor tertinggi US$ 149,7 miliar. Ekspor terangkat oleh pasokan industri dan barang baku seperti emas dan gas alam. Tapi, ekspor kendaraan bermotor, suku cadang, dan mesin turun. Total ekspor barang dan jasa AS naik 0,5% menjadi US$ 213,7 miliar di bulan Agustus yang merupakan angka tertinggi sejak Mei 2019.

Investor sekarang menantikan rilis data ketenagakerjaan September pada hari Jumat yang dapat membuka jalan bagi pengurangan program pembelian aset Federal Reserve AS. Selain itu, ada juga data belanja konsumen, aktivitas pabrik yang dipercepat, dan pertumbuhan inflasi sebagai sinyal perubahan kebijakan Federal Reserve.

Baca Juga: Cermati rekomendasi saham-saham perbankan berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati