KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju Wall Street tak terbendung. Di awal pekan, tiga indeks utama Wall Street naik karena investor fokus pada potensi stimulus pemerintah. Senin (22/6), Dow Jones Industrial Average naik 0,59% ke 26.024,96. Indeks S&P 500 menguat 0,65% ke 3.117,86. Nasdaq Composite melesat 1,11% ke 10.056,47. Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi keempat pada bulan ini, ditopang oleh saham Microsoft, Apple dan Amazon.com.
WHO melaporkan kenaikan kasus virus corona secara global pada Minggu lalu. Hal ini memicu aliran dana ke safe haven, termasuk emas dan US Treasury. Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) melaporkan kasus baru dengan pengujian 10% hingga 20% positif corona. Sementara itu, New York City justru membuka sejumlah pembatasan. Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa tidak ada gelombang kedua pandemik dan kemungkinan tidak ada penutupan yang luas di AS lagi. Investor juga agresif masuk pasar didukung oleh harapan stimulus lebih banyak dari pemerintah setelah DPR dari Partai Demokrat mengungkapkan rencana anggaran infrastruktur US$ 1,5 triliun. "Kabar baik pekan lalu didominasi kabar buruk hari ini, yakni kenaikan kasus Covid-19," kata Nela Richardson, investment strategist Edward Jones. Dia memperingatkan bahwa rencana belanja infrastruktur pemerintah tidak terealisasi dalam beberapa kali rencana pada periode-periode sebelumnya. Richardwon mengatakan, kenaikan kasus virus corona menimbulkan rotasi dari sektor-sektor yang paling kena dampak ekonomi ke sektor yang lebih aman seperti teknologi.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia mendukung ide untuk mengucurkan bantuan kedua bagi warga AS akibat virus corona. Dari 11 sektor pada indeks S&P, sektor teknologi memimpin. Tapi, kenaikan terbesar adalah sektor utilitas. Lonjakan bursa saham pada awal pekan ini berbalik dari kondisi akhir pekan lalu. Hari ini, harga saham Apple Inc naik dan diperdagangkan di rekor tertinggi setelah produsen iPhone ini mengumumkan produk baru pada konferensi tahunan pengembangan software. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati