Wall Street Melesat pada Rabu (29/3) Disokong Pandangan Optimistis Micron



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada hari Rabu (29/3). Tiga indeks utama Wall Street naik lebih dari 1% karena pandangan optimistis dari Micron Technology dan perusahaan lain meredakan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Sebagai tanda potensi penguatan lebih lanjut, S&P 500 juga ditutup di atas rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya sejak 6 Maret, sebelum dimulainya krisis bank. Indeks volatilitas CBoe, pengukur ketakutan Wall Street, berakhir pada level terendah sejak 8 Maret.

Dow Jones Industrial Average naik 323,35 poin atau 1% menjadi 32.717,6. Indeks S&P 500 naik 56,54 poin atau 1,42% menjadi 4.027,81. Nasdaq Composite bertambah 210,16 poin atau 1,79% menjadi 11.926,24.


Harga Saham Micron melonjak 7,2%, mengangkat Nasdaq dan S&P 500, dan memimpin kenaikan dalam indeks semikonduktor PHLX, yang ditutup 3,3% lebih tinggi.

Baca Juga: Pergerakan IHSG Hari Ini (30/3) Diperkirakan Ada Koreksi Sesaat

Produsen chip memori ini Selasa malam memperkirakan penurunan pendapatan kuartal ketiga sejalan dengan ekspektasi Wall Street. Tapi, Micron memberikan prospek cerah untuk 2025 dengan kecerdasan buatan meningkatkan penjualan.

Menambah optimisme, harga saham Lululemon Athletica Inc melonjak 12,7% setelah perkiraan hasil tahunan yang optimistis.

"Micron adalah semacam mikrokosmos ekonomi global karena chip mereka masuk ke begitu banyak industri dan sektor yang berbeda. Jika mereka optimistis tentang hal-hal dalam hal pesanan, itu berarti ekonomi secara keseluruhan berjalan dengan baik," kata King Lip, kepala strategi investasi di BakerAvenue Wealth Management di San Francisco kepada Reuters.

Sebagian besar perusahaan S&P 500 mulai melaporkan kinerja kuartal pertama pada pertengahan April. Investor juga mencoba untuk mengukur apakah gejolak dalam sistem perbankan mungkin mereda, dan apa artinya bagi kebijakan Federal Reserve.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Berseri karena Kekhawatiran Krisis Perbankan Surut, Rabu (29/3)

"Orang-orang merasa sedikit lebih nyaman dengan setiap hari yang berlalu sejak kasus bank," kata Michael O'Rourke, kepala strategi pasar di JonesTrading di Stamford, Connecticut.

Gejolak perbankan, yang dimulai awal Maret dengan runtuhnya Silicon Valley Bank, menyebabkan aksi jual cepat di sektor saham dan memicu kegelisahan tentang kekuatan ekonomi.

Pada hari Senin, bank regional AS First Citizens BancShares meraup aset Silicon Valley Bank.

Michael Barr, Wakil Ketua Fed untuk Pengawasan mengatakan kepada Kongres bahwa cakupan kesalahan atas kegagalan Silicon Valley Bank meluas ke seluruh eksekutif bank tersebut.

Investor sedang menunggu data pengeluaran konsumsi pribadi atawa personal consumption expenditures (PCE) pada hari Jumat untuk petunjuk lebih lanjut tentang inflasi. The Fed telah menaikkan suku bunga untuk menurunkan inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati