KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks-indeks utama Wall Street menguat di awal pekan. S&P 500 melanjutkan rekor minggu lalu karena dorongan dari saham-saham chip dan megacap. Sementara pendapatan perusahaan dan petunjuk penurunan suku bunga terus menjadi perhatian investor. Senin (22/1) pukul 22.21 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,59^ ke 38.085. Indeks S&P 500 naik 0,48% ke 4.862. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,66% ke 15.412. S&P 500 berada di jalur rekor tertinggi baru. Penguatan S&P 500 didorong oleh reli saham-saham chip menyusul perkiraan bullish dari TSMC dan Super Micro Computer Taiwan minggu lalu, dan saham-saham teknologi kelas berat. Indeks acuan ini mengkonfirmasi pasar bullish sejak penutupan terendah pada Oktober 2022.
“Kita harus memperkirakan kemungkinan kenaikan sebesar 5% sebelum kita tergelincir ke dalam penurunan sebesar 5% atau lebih karena itulah yang terjadi setiap kali kita mendapatkan kembali semua penurunan yang kita alami dalam pasar yang bearish sejak Perang Dunia Kedua,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York kepada
Reuters.
Baca Juga: Sektor Transportasi dan Logistik Berpotensi Naik, Saham-saham Berikut Layak Dilirik Indeks Semikonduktor Philadelphia SE dan indeks teknologi informasi S&P 500 sejauh ini telah melonjak hampir 5% di bulan Januari. Sektor ini termasuk di antara sektor-sektor yang memperoleh keuntungan terbesar, mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada minggu lalu. Harga saham Nvidia dan Advanced Micro Devices masing-masing naik 1,1% dan 0,7% dalam perdagangan pra-pasar setelah mencapai rekor tertinggi pada hari Jumat. Sementara Marvell Technology, Qualcomm, dan Micron Technology masing-masing naik lebih dari 1%. Megacaps Alphabet, Meta Platforms dan Tesla juga naik antara 0,6% dan 1,1%. “AI akan selalu menjadi latar belakang, namun saat kita mendekati pertemuan Fed berikutnya, banyak pembicaraan akan seputar bank sentral AS dan cukup mengkonfirmasi bahwa mereka akan menunggu hingga Mei sebelum memangkas suku bunga,” tambah Stovall. Para pedagang telah secara tajam mengurangi perkiraan penurunan suku bunga 25 basis poin pada bulan Maret. Para pelaku pasar melihat peluang hanya 46% untuk penurunan suku bunga di bulan Maret, menurut FedWatch Tool dari CME Group, turun dari peluang lebih dari 80% yang terlihat pada akhir tahun 2023. Investor akan menguraikan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) – ukuran inflasi pilihan The Fed, pembacaan PMI Global S&P, dan laporan PDB kuartal keempat minggu ini untuk menilai keputusan kebijakan bank sentral berikutnya ketika bertemu pada 31 Januari.
Baca Juga: IHSG Awal Pekan Ditutup Menguat 0,28%, Intip Proyeksi Esok Hari Sejauh ini, 84,6% dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerjanya telah melampaui ekspektasi pendapatan, menurut data LSEG. Angka ini turun jika dibandingkan dengan angka 93,1% yang terlihat pada minggu sebelumnya.
Harga saham Boeing turun 1% setelah Administrasi Penerbangan Federal AS merekomendasikan maskapai penerbangan yang mengoperasikan jet 737-900ER untuk memeriksa penutup pintu untuk memastikannya terpasang dengan benar. Perusahaan energi terbarukan SolarEdge naik 2,7% karena rencana memberhentikan sekitar 16% tenaga kerja globalnya. Harga saham Archer-Daniels-Midland merosot 12% setelah menempatkan CFO Vikram Luthar pada cuti administratif untuk penyelidikan dan memotong perkiraan laba setahun penuh. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati