Wall Street melonjak setelah kebuntuan batas utang AS terpecah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melaju kencang di awal perdagangan Kamis (710). Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengut setelah kebuntuan batas utang terpecah di Kongres dan meredakan kekhawatiran kemungkinan default pemerintah AS. Harga minyak yang mulai turun turut meredakan kekhawatiran inflasi.

Pukul 21.02 WIB, Dow Jones Industrial Average melonjak 1,42% ke 34.907. Indeks S&P 500 menguat 1,03% ke 4.408. Sedangkan Nasdaq Composite melesat 1,49% ke 14.717.

Senat AS dari Partai Republik Mitch McConnell pada hari Rabu melayangkan rencana untuk mendukung perpanjangan plafon utang federal hingga Desember. Kongres Demokrat dan Republik diperkirakan akan melanjutkan negosiasi pada hari Kamis.


"Saya tidak berpikir akan ada default, itu adalah probabilitas rendah, kemungkinan tingkat keparahan tinggi," kata Greg Swenson, mitra pendiri Brigg Macadam kepada Reuters.

Baca Juga: Terjadi rotasi portofolio di bursa, sektor saham ini jadi punya peluang

Saham dengan pertumbuhan tinggi kembali beraksi. Harga saham Apple Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp dan Alphabet Inc naik antara 1,0% dan 1,2% di tengah penurunan imbal hasil US Treasury 10-tahun pada hari Kamis.

Saham Eropa dan Asia naik pada hari sebelumnya setelah harga minyak dan gas turun. Penurunan harga komoditas energi ini meredakan kekhawatiran inflasi yang tidak terkendali. Saham energi AS termasuk Exxon Mobil Corp, Marathon Petroleum Corp dan APA Corp turun antara 0,2% dan 0,5%.

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun minggu lalu, tetapi PHK meningkat dari level terendah 24 tahun pada bulan September.

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada hari Rabu menunjukkan gaji swasta meningkat 568.000 pekerjaan bulan lalu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 428.000 pekerjaan.

Data tersebut meluncur jelang data rilis penggajian non-pertanian (nonfarm payroll) yang lebih komprehensif pada hari Jumat. 

Baca Juga: Sektor energi diproyeksi masih akan memperlambat IHSG di akhir pekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati