KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street jatuh pada perdagangan Kamis (19/8), di tengah kekhawatiran Federal Reserve dapat mulai mengendalikan stimulus moneter besar-besarannya. Sementara saham terkait komoditas merosot karena harga minyak dan logam jatuh ke posisi terendah multi-bulan. Melansir Reuters, pukul 09:57 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 63,17 poin atau 0,18% pada 34.897,52, S&P 500 turun 6,74 poin atau 0,15% pada 4.393,53, dan Nasdaq Composite turun 60,86 poin atau 0,42 % pada 14.465,05. Sektor energi indeks S&P berkinerja terburuk di antara rekan-rekannya dengan penurunan 2,2%. Sedangkan saham Freeport-Mcmoran Inc tergelincir 4,5% setelah harga logam merah mencapai level terendah empat bulan.
Baca Juga: Pasca melorot 2% hari ini, simak proyeksi IHSG untuk perdagangan Jumat (19/8) Risalah yang dirilis pada hari Rabu (18/8) dari pertemuan The Fed pada Juli menunjukkan para petinggi bank sentral merasa acuan data ketenagakerjaan untuk penurunan dukungan terhadap ekonomi "dapat dicapai tahun ini", mengirim S&P 500 turun 1% di hari terburuknya dalam sebulan. Data dari departemen tenaga kerja pada hari Kamis menunjukkan klaim pengangguran mingguan di level terendah 17-bulan, lebih lanjut mendukung pandangan bahwa pemulihan pasar kerja sedang berlangsung. Kekhawatiran tentang penurunan tiba-tiba pada saat data ekonomi makro menandakan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS telah menjatuhkan indeks acuan Wall Street dari rekor tertinggi pekan ini. Dengan S&P 500 masih naik lebih dari 100% dari titik terendah pandemi pada Maret 2020, investor juga mengatakan saham mungkin akan melakukan aksi ambil untung. "Ini adalah dinding ketidakpastian yang mengelilingi pasar, ketika pasar dihargai untuk kesempurnaan. Orang-orang mengambil uang dari meja," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York. Baca Juga: Wall Street tumbang setelah rilis risalah rapat The Fed