Wall Street memerah, pengakuan Warren Buffet dan ketegangan AS-China sentimennya



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka terkoreksi pada perdagangan Senin (4/5). Akibat meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS)-China gara-gara asal-usul wabah virus corona (covid-19).

Ditambah pengakuan miliarder Warren Buffet, CEO Berkshire Hathaway  yang telah melepas kepemilikan saham-saham perusahaan penerbangan akhir pekan kemarin.

Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 142,14 poin atau 0,60%, pada pembukaan ke level 23.581,55.


Baca Juga: Begini strategi investasi dan realisasi bisnis Warren Buffet kala corona

Indeks S&P 500 dibuka terkoreksi 15,70 poin atau 0,55% pada level 2.815,01. Sedangkan, Nasdaq Composite turun 49,63 poin atau 0,58% menjadi 8.555,32 pada bel pembukaan.

Saham Microsoft, Amazon dan Netflix semuanya naik lebih dari 1%, menahan penurunan lebih dalam pasar yang lebih luas.

Saham maskapai penerbangan adalah salah satu yang paling merugi di indeks S&P 500, dengan Delta, United, American Airlines semuanya turun lebih dari 7%. Pembuat pesawat Boeing juga turun hampir 3%.

"Buffett adalah investor jangka panjang, sehingga keputusannya untuk menjual mencerminkan keyakinannya bahwa industri penerbangan menghadapi tantangan masa depan yang secara fundamental mengubah nilai, ”tulis Tom Lee dari Fundstrat dalam sebuah catatannya dilansir dari CNBC.

Baca Juga: China siaga tinggi di Laut China Selatan, sebut Amerika sebagai biang onar!

Pasar juga masih bergulat dengan kekhawatiran atas perseteruan lain antara China dan AS. Pada hari Minggu, Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan ada "sejumlah besar bukti" yang menghubungkan virus corona ke sebuah laboratorium di wilayah Wuhan di China.

Komentar itu muncul setelah Direktur Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow mengatakan pada hari Jumat bahwa China akan "bertanggung jawab" atas virus corona.

Awal pekan ini, Presiden Donald Trump mengatakan dia mempertimbangkan untuk mengenakan tarif pada China untuk penanganan wabahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto