Wall Street memerah terseret sentimen negatif dari seruan pemakzulan Trump



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kompak memerah pada penutupan perdagangan Selasa (24/9) terseret oleh data kepercayaan konsumen yang mengecewakan sebagai imbas dari perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang berkepanjangan serta kondisi politik di Amerika Serikat yang tengah memanas seiring dorongan pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Kongres AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 142,22 poin atau 0,53% ke 26.807,77, S&P 500 turun 25,18 poin atau 0,84% ke 2.966,60 dan Nasdaq Composite turun 1118,83 poin atau 1,46% ke 7.993,63.

Penurunan indeks S&P 500 kali ini adalah penurunan harian terbesarnya dalam sebulan terakhir.


Baca Juga: Wall Street menghijau di pembukaan pasar terdorong meredanya tensi perang dagang

Mengutip Reuters, Ketua Dewan Demokratik Nancy Pelocy akan mengumumkan penyelidikan pemakzulan resmi terhadap Trump pada Selasa malam. 

Dukungan dari kalangan Demokrat untuk dimulainya proses pemakzulan meningkat setelah berita bahwa Trump kemungkinan mencari bantuan asing untuk bertarung dengan lawan politiknya.

Saham-saham di Wall Street memangkas kerugian setelah Trump, lewat cuitannya mengatakan pemerintahannya akan merilis transkrip lengkap percakapan via telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang menjadi pusat kontroversi.

Trump mengatakan transkrip yang dirilis akan menunjukkan seruan itu benar-benar sesuai dan bahwa dia belum menekan Zelenskiy untuk menyelidiki calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan bahwa tidak ada quid pro quo untuk bantuan AS yang ditukar dengan penyelidikan ini.

"Apa yang dilakukan dalam seluruh kombinasi ini adalah memastikan akan ada peningkatan volatilitas pasar di kedua arah dalam beberapa hari ke depan," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas Wedbush Securities Los Angeles seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Wall Street berakhir flat di tengah beragamnya sajian data ekonomi

Indeks utama Wall Street kehilangan pijakan lebih awal ketika Trump mengambil nada keras tentang praktik perdagangan China.

Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management Chicago mengatakan, perang dagang kemungkinan menjadi masalah yang lebih besar untuk pasar pada saat ini ketimbang proses pemakzulan.

"Saya tidak tahu seberapa kuat kasus pemakzulan ini, jadi saya tidak tahu apa yang terjadi dengan itu. Kami bereaksi dulu dan berpikir kemudian," katanya.

Volume transaksi saham AS mencapai 7,68 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,2 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi