KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Stret menguat di awal pekan saat investor menunggu panduan dari sejumlah pengambil kebijakan Federal Reserve pada akhir pekan ini mengenai jalur kebijakan bank sentral. Investor juga mencermati pasar obligasi yang diramaikan oleh lelang US Treasury. Senin (6/11), Dow Jones Industrial Average naik 34,54 poin atau 0,10% menjadi 34.095,86. S&P 500 naik 7,64 poin atau 0,18% pada 4.365,98. Nasdaq Composite naik 40,50 poin atau 0,30% pada 13,518.78. Penguatan Wall Street di awal pekan menjadi kenaikan keenam berturut-turut untuk Dow Jones dan S&P 500 dan kenaikan ketujuh berturut-turut untuk Nasdaq. Rekor tersebut merupakan yang terpanjang bagi S&P 500 sejak awal Juni, sejak Juli untuk Dow, dan sejak Januari untuk Nasdaq.
Wall Street pekan lalu membukukan persentase kenaikan mingguan terbesarnya dalam kurun waktu sekitar satu tahun. Laporan payroll Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Jumat mengirim imbal hasil US Treasury lebih rendah di tengah pandangan bahwa The Fed sudah selesai menaikkan suku bunga dan mungkin mulai memangkasnya tahun depan.
Baca Juga: Menakar Rotasi Sektor Saat IHSG Naik, Cek Rekomendasi Saham Leader & Laggard Ini Ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan bulan Desember adalah sebesar 90,4%, turun dari 95,2% pada hari Jumat. Tetapi, ekspektasi ini di atas 74,4% pada minggu lalu. Ekspektasi penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin telah meningkat menjadi lebih dari 50% pada pertemuan Mei 2024, menurut FedWatch Tool CME. Pasar akan mencari kejelasan lebih lanjut mengenai niat The Fed dari para pejabat yang akan berbicara akhir pekan ini, termasuk Ketua Jerome Powell, dan anggota yang memberikan suara seperti Ketua Fed New York John Williams dan Presiden Fed Dallas Lorie Logan. “Kecuali ada sesuatu dalam data ekonomi yang mendorong hal ini, Anda tidak akan melihat mereka mengubah sikap mereka,” kata Stephen Massocca, wakil presiden senior di Wedbush Securities di San Francisco kepada
Reuters. Ekspektasi bahwa The Fed kemungkinan selesai dengan kenaikan suku bunga, membuat S&P 500 naik 5,85% minggu lalu. Nasdaq naik 6,61% sepekan, lompatan mingguan terbesar sejak November 2022. “Apa pun aksi beli yang merajalela pada hari Jumat, tidak ada lagi saat ini sehingga banyak dari saham-saham tersebut yang kembali turun, dan imbal hasil
(yield) sedikit lebih tinggi,” kata Massocca.
Baca Juga: IHSG Menguat di Awal Pekan Ini, Begini Proyeksinya untuk Selasa (7/11) Sementara itu, imbal hasil obligasi US Treasury 10-tahun yang menjadi acuan, yang turun ke level terendah lima minggu pada hari Jumat. Yield surat utang negara AS ini berbalik arah hingga mencapai level tertinggi 4,67% pada hari Senin, menjelang lelang US Treasury minggu ini sekitar US$ 112 miliar untuk obligasi tenor 3 tahun, 10 tahun, serta 30 tahun. Kalender data ekonomi untuk minggu ini tidak banyak, dengan angka klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada hari Kamis dan laporan sentimen konsumen Universitas Michigan pada hari Jumat. Walt Disney, Instacart, dan Biogen termasuk di antara perusahaan besar yang melaporkan pendapatan minggu ini.
Hingga Jumat lalu, sebanyak 403 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangan kuartal ketiga, dengan 81,6% melampaui perkiraan analis, menurut data LSEG. Harga saham Dish Network anjlok 37,4% dan ditutup pada US$ 3,44 setelah menyentuh level terendah dalam 25 tahun di US$ 3,41 di tengah berita bahwa penyedia TV berbayar tersebut meleset dari perkiraan pendapatan kuartal ketiga dan CEO Erik Carlson akan mengundurkan diri dari peran tersebut. Harga saham Bumble turun 4,4% karena operator aplikasi kencan tersebut mengatakan pendiri Whitney Wolfe Herd akan mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati