Wall Street memulai pekan pertama Desember di zona merah



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ketiga ndeks acuan Wall Street memerah setelah menyentuh rekor tertinggi pekan lalu pada perdagangan Senin (2/12). Terseret data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang lemah dan kekhawatiran baru seputar isu perdagangan.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 267,35 poin atau 0,95% menjadi 27.784,06, S&P 500 kehilangan 27 poi atau 0,86% menjadi 3.113,98, dan Nasdaq Composite turun 97,48 poin, atau 1,12% menjadi 8.567,99.

Baca Juga: Wall Street tergelincir karena kontraksi sektor manufaktur AS


Dari 11 sektor indeks acuan S&P 500, hanya kebutuhan pokok dan energi konsumen yang mengakhiri sesi di wilayah positif.

Sebuah laporan dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas manufaktur AS kontraksi pada bulan November untuk bulan keempat berturut-turut, memicu kekhawatiran bahwa periode ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah AS bisa kehilangan tenaga.

"Data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan tidak membantu," kata Oliver Pursche, kepala analis di Bruderman Asset Management di New York. "Tren itu kemungkinan akan berlanjut dalam jangka pendek."

Baca Juga: Telco Outlook 2019 digelar dengan tema Targeting Blue Ocean for Growth

"Pertanyaannya adalah apakah konsumen akan terus menjaga perekonomian tetap bertahan," tambah Pursche. "Dan sejauh ini, data awal penjualan Black Friday sangat positif. Ini angka yang besar."

Dan penjualan Cyber ​​Monday diperkirakan mencapai rekor setelah US$ 11,6 miliar penjualan online di Thanksgiving dan Black Friday.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto