KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada hari Jumat (16/8). Penguatan Wall Street memperpanjang persentase kenaikan mingguan terbesarnya tahun ini seiring meredanya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi. Investor fokus pada Simposium Ekonomi Jackson Hole minggu depan. S&P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan hari ketujuh berturut-turut, seiring pulihnya kerugian saham dari penurunan tajam dua minggu lalu. Aksi jual, yang dipicu oleh data ekonomi yang lemah dan meningkatnya kekhawatiran akan resesi, mengonfirmasi bahwa Nasdaq telah memasuki wilayah koreksi. Dow Jones Industrial Average naik 96,7 poin atau 0,24% menjadi 40.659,76. Indeks S&P 500 naik 11,03 poin atau 0,20% pada 5.554,25. Nasdaq Composite naik 37,22 poin atau 0,21% pada 17.631,72.
Ketiga indeks mencatat persentase kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Oktober. S&P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan mingguan pertama dalam lima minggu. "Apa yang kita lihat di pasar hari ini adalah perpanjangan dari pemulihan dan meredanya kekhawatiran akan resesi sebelumnya," kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments di New York kepada
Reuters, Jumat (16/8).
Baca Juga: IHSG Naik 2,41% Sepekan, Ini Deretan Saham Dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar "Data ekonomi yang positif benar-benar mendorong reli ini, memberikan keyakinan yang lebih besar kepada investor bahwa resesi kemungkinan dapat dihindari, dan bahwa Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September," kata Bassuk. Serangkaian data ekonomi penting minggu ini memberikan jaminan bahwa inflasi terus menurun menuju target Federal Reserve sebesar 2%, dan bahwa belanja konsumen sehat. Data yang dirilis termasuk indeks harga konsumen Departemen Tenaga Kerja AS dan laporan penjualan eceran dari Departemen Perdagangan AS. Data pada hari Jumat menunjukkan pembangunan perumahan keluarga tunggal AS turun ke level terendah hampir 1,5 tahun pada bulan Juli. Sementara pandangan awal Universitas Michigan tentang sentimen konsumen bulan Agustus menunjukkan peningkatan yang lebih kuat dari yang diharapkan. Pejabat bank sentral global akan berbicara di simposium di Jackson Hole, Wyoming, minggu depan, dengan pidato utama Ketua Fed Jerome Powell pada hari Jumat yang berpotensi menetapkan ekspektasi untuk lintasan pemotongan suku bunga AS. "Semua mata akan terfokus pada komentar Powell minggu depan," kata Bassuk. Dia menyebut, sktivitas pasar tahun ini secara konsisten didasarkan pada kemungkinan dan tingkat pemotongan suku bunga Fed.
Baca Juga: Cek Emiten Bank LQ45 yang Menghijau di Bursa Jumat (16/8), Ada BMRI, BBNI, dan BBCA Kepala Chicago Fed Austan Goolsbee mengatakan dalam sebuah wawancara dengan
National Public Radio bahwa pejabat bank sentral harus berhati-hati dalam mempertahankan kebijakan restriktif lebih lama dari yang diperlukan. Pasar keuangan bertaruh pada kemungkinan 74,5% bahwa Fed akan memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin saat mengakhiri pertemuan kebijakan September. Peluang yang semakin mengecil sebesar 25,5% dari pemotongan 50 basis poin yang sangat besar, menurut alat FedWatch CME.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor keuangan menikmati persentase kenaikan terbesar, sementara sektor industri mengalami penurunan terbesar. Harga saham Applied Materials turun 1,9%, membalikkan lonjakannya setelah perusahaan peralatan pembuat chip itu memperkirakan pendapatan kuartal keempat yang lebih kuat dari yang diharapkan. Amcor membukukan penurunan penjualan kuartal keempat yang lebih besar dari yang diantisipasi. Saham perusahaan pengemasan yang terdaftar di AS itu turun 3,7% setelah laporan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati