KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Rally rekor baru Wall Street tertahan. Selasa (9/11), tiga indeks utama Wall Street turun setelah menyentuh rekor tertinggi selama beberapa hari berturut-turut karena aksi ambil untung dan kekhawatiran atas inflasi yang sedang berlangsung memicu aksi jual yang luas. Indeks S&P 500 turun setelah delapan hari rekor tertinggi berturut-turut. Dow Jones pun melemah setelah mencatat level tertinggi baru dua hari perdagangan berturut-turut. Dow Jones Industrial Average turun 112,24 poin, atau 0,31%, menjadi 36.319,98, S&P 500 kehilangan 16,45 poin, atau 0,35%, menjadi 4.685,25 dan Nasdaq Composite turun 95,81 poin, atau 0,6%, menjadi 15.886,54.
Baca Juga: Wall Street kehilangan tenaga, S&P mundur dari rekor dan saham GE melompat tinggi Lima dari 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi perdagangan kemarin di zona merah. Sektor konsumen turun 1,4% yang merupakan persentase penurunan terbesar. Utilitas memimpin kenaikan, naik 0,4%. "Ini adalah pengingat bahwa saham tidak bisa naik setiap hari," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di LPL Financial di Charlotte, North Carolina kepada
Reuters. Dia menambahkan bahwa sejumlah saham
oversold pada hari ini. Laporan harga produsen (PPI) Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan inflasi terus menghangat. Gangguan pasokan barang dan tenaga kerja menyebabkan kenaikan harga lebih jauh melampaui target inflasi tahunan rata-rata 2% Federal Reserve AS. Laporan CPI yang dirilis hari ini akan menjadi petunjuk mengenai sejauh mana harga produsen diteruskan ke konsumen. Belanja konsumen berkontribusi sekitar 70% dari ekonomi AS.
Baca Juga: IHSG diramal menguji all-time high pada Rabu (10/11), saham-saham ini bisa dilirik Garis akhir untuk musim pendapatan kuartal ketiga sudah di depan mata. Sebanyak 445 perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja kuartal ketiga. Dari jumlah tersebut, 81% telah mengalahkan konsensus. Harga saham General Electric Co melonjak 2,6%. Konglomerasi industri berusia 129 tahun ini mengumumkan akan memecah perusahaan menjadi tiga perusahaan publik yang terpisah untuk menyederhanakan bisnisnya. Tesla Inc jatuh 12,0%, membebani sektor konsumen dan memperpanjang kerugiannya setelah jajak pendapat Twitter Chief Executive Elon Musk yang mengusulkan untuk menjual sepersepuluh dari kepemilikannya mengumpulkan 57,9% suara mendukung penjualan. Ini menimbulkan pertanyaan apakah Musk melanggar kesepakatan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Aplikasi perdagangan saham ritel online Robinhood Markets Inc melaporkan pelanggaran keamanan yang mempengaruhi sekitar 5 juta pelanggan. Harga saham Robinhood Markets merosot turun 3,4%. Di sisi positifnya, hasil kuartalan yang optimistis membuat pembuat video game Zynga Inc melonjak 9,4% dan saham
homebuilder D.R. Horton naik 5,2%.
Baca Juga: Indeks Penjualan Ritel (IPR) diproyeksi membaik, IHSG berpeluang lanjut menguat Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati