Wall Street mengawali 2021 dengan aksi jual, Dow Jones jatuh lebih 300 poin



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup terkoreksi tajam pada perdagangan perdana 2021, Senin (4/1), meluncur dari puncak sepanjang masa. Minat pada aset berisiko surut di tengah pemilihan putaran kedua di Georgia dan lonjakan terus-menerus kasus virus corona.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 382,59 poin atau 1,25% menjadi 30.223,89, S&P 500 kehilangan 55,42 poin atau 1,48% menjadi 3.700,65, dan Nasdaq Composite turun 189,84 poin atau 1,47%, menjadi 12.698,45.

Indeks S&P 500 dan Dow membukukan persentase penurunan harian terbesar mereka sejak akhir Oktober, sedangkan Nasdaq mengalami kerugian terbesar sejak 9 Desember.


"Investor berada pada titik di mana mereka ingin beristirahat, sementara mereka menilai semua hal berbeda yang akan datang di tahun baru," kata Lindsey Bell, kepala analis di Ally Invest, Charlotte, North Carolina.

Baca Juga: Wall Street: Dow Jones dan S&P 500 dibuka menguat ke level tertinggi sepanjang masa

Dow, yang menyentuh rekor tertinggi di awal sesi bersama dengan S&P 500, juga terseret oleh penurunan lebih dari 4% saham Boeing Co setelah Bernstein memangkas peringkatnya menjadi "berkinerja buruk," mengutip kekhawatiran tentang arus kas.

Ketiga indeks acuan Wall Street mencapai posisi terendah dua minggu, dengan rekor tertinggi di Dow dan S&P 500 memperpanjang reli tahun 2020 yang dipicu oleh stimulus moneter dan dimulainya peluncuran vaksin.

Nasib agenda Presiden terpilih AS Joe Biden, termasuk menulis ulang kode pajak, meningkatkan stimulus, dan pengeluaran infrastruktur bergantung pada pemilihan Senat kembar hari Selasa di negara bagian Georgia yang akan menentukan kendali majelis.

Pengukur ketakutan Wall Street menyentuh level tertinggi dua pekan pada hari Senin. "Saham mundur dari keuntungan tahun yang menakjubkan," kata Brian Reynolds, kepala analis pasar, di Reynolds Strategy.

"Kami memulai dengan virus yang tidak terkendali. Kami mungkin akan mengakhiri 2021 dengan virus yang dapat dikendalikan pada saat itu. Bagaimana kami memulai dari awal hingga akhir akan dipenuhi dengan kemunduran karena orang-orang akan melihat berita utama jangka pendek, "tambahnya.

Baca Juga: Pergerakan nilai tukar rupiah diprediksi cenderung terbatas

Total kematian AS akibat Covid-19 telah mencapai lebih dari 350.000.

Di sisi data, aktivitas manufaktur AS meningkat pada laju tercepat lebih dari enam tahun pada bulan Desember, sebuah survei menunjukkan pada hari Senin. Data keluar setelah survei aktivitas pabrik yang optimistis di seluruh Eropa dan Asia pada hari sebelumnya.

Beberapa investor berhati-hati tentang laju pertumbuhan ekonomi karena klaim pengangguran AS tetap tinggi, sementara babak baru pembatasan terkait pandemi bulan lalu dan varian baru virus corona telah membayangi prospek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto