Wall Street menguat, abaikan data inflasi yang melonjak



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Steet menguat pada perdagangan Jumat (28/5), lantaran investor mengabaikan data yang menunjukkan lonjakan inflasi, meskipun kekhawatiran baru-baru ini tentang kenaikan inflasi membuat S&P 500 berada di jalur kenaikan bulanan terkecil sejak Februari.

Mengutip Reuters, Jumat (28/5), pada pukul 09:58 ET, indeks Dow Jones Industrial Average naik 140,57 poin, atau 0,41% ke level 34.605,21 dan S&P 500 naik 13,73 poin, atau 0,33%, ke level 4.214,61 dan Nasdaq Composite naik 67,70 poin atau 0,49% ke level 13.803,97.

Inflasi konsumen yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,7% pada April, setelah kenaikan 0,4% pada Maret.


Dalam 12 bulan hingga April, indeks harga PCE inti melonjak 3,1%, melampaui target 2% Federal Reserve dan mencerminkan permintaan yang terpendam saat ekonomi dibuka kembali.

"Pasar ini pada dasarnya tidak memiliki rasa takut sekarang," kata Dennis Dick, seorang pedagang di Bright Trading LLC di Las Vegas.

Baca Juga: Wall Street menguat meski saham-saham teknologi tertekan

"Ada kegelisahan inflasi, yang sebagian besar diabaikan pasar karena ada ketakutan kehilangan investor saat kami mencapai rekor tertinggi dan kami melihat sejumlah uang kembali ke saham teknologi selama dua minggu terakhir."

Saham teknologi menopang kenaikan indeks S&P 500, dengan saham Salesforce.com Inc naik 7% setelah meningkatkan perkiraan pendapatan dan laba setahun penuh, dibantu oleh peningkatan permintaan untuk perangkat lunak berbasis cloud selama pandemi.

Dengan S&P 500 sekarang berada sekitar 1% di bawah rekor tertingginya awal bulan ini, banyak bank besar telah memperingatkan jeda dalam reli Wall Street selama setahun yang telah dipimpin terutama oleh saham teknologi kelas berat termasuk Apple Inc dan Amazon.com Inc.

Investor juga melakukan lindung nilai terhadap volatilitas pasar saat musim panas mendekat. Ahli strategi memperkirakan S&P 500 akan mengakhiri tahun pada 4.300 poin, menurut jajak pendapat Reuters, sekitar 100 poin di atas harga penutupan pada hari Kamis.

Gedung Putih pada hari Jumat akan memberikan anggaran Presiden Joe Biden untuk triliunan dolar untuk pengeluaran infrastruktur, pendidikan dan inisiatif lainnya, tetapi rencana tersebut tidak mungkin mempengaruhi Partai Republik yang ingin mengurangi pengeluaran pemerintah AS.

Selanjutnya: Wall Street: S&P 500, Dow naik lebih tinggi karena klaim pengangguran mingguan turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi