Wall Street Menguat, Data Pekerjaan Memperkuat Kemungkinan Penurunan Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat di akhir perdagangan Jumat (3/5), setelah laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan mendukung alasan penurunan suku bunga Federal Reserve AS. 

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 450,02 poin, atau 1,18% ke level 38.675,68, S&P 500 naik 63,59 poin, atau 1,26% ke level 5.127,79 dan Nasdaq Composite naik 315,37 poin, atau 1,99%, menjadi 16.156,33.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, kecuali sektor energi, ditutup di wilayah positif, dengan sektor teknologi mencatat persentase kenaikan terbesar sebesar 3,0%.


Nasdaq yang padat teknologi memimpin kenaikan, naik 2% didorong kenaikan saham Apple setelah pengumuman buyback saham.

Baca Juga: Wall St Menghijau Jumat (3/5), Dow Naik 400 Poin Setelah Lemahnya Data Pekerjaan AS

Saham Apple melonjak 6,0%, setelah perusahaan tersebut meluncurkan program buyback saham senilai US$ 110 miliar dan melampaui ekspektasi kuartalan.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,72 miliar saham dengan rata-rata 11,07 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Ketiga indeks utama Wall Street mencatat kenaikan setelah pasar terdorong oleh pernyataan Gubernur Fed Jerome Powell yang lebih dovish dari perkiraan setelah keputusan suku bunga pada hari Rabu.

Laporan ketenagakerjaan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja menunjukkan perekonomian AS menambahkan lebih sedikit lapangan kerja dari perkiraan, sementara tingkat pengangguran meningkat lebih tinggi dan pertumbuhan upah secara tak terduga melambat.

Laporan tersebut kemungkinan besar akan memberikan dampak yang baik bagi The Fed, karena memberikan tanda-tanda bahwa pasar tenaga kerja sedang melemah, yang menurut Powell perlu untuk menempatkan inflasi pada jalur penurunan yang berkelanjutan. Laporan tersebut juga memberikan jaminan terhadap kesehatan ekonomi AS.

Laporan tersebut mendorong investor untuk meningkatkan taruhan The Fed akan menerapkan penurunan suku bunga pertamanya pada bulan September.

“Narasi investor tetap pada The Fed dan suku bunga, dan laporan ketenagakerjaan yang lemah saat ini menempatkan penurunan suku bunga secara tegas dalam agenda The Fed pada tahun 2024,” kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments di New York. 

"Dan meskipun higher for longer tetap menjadi peta jalan, data ekonomi ini diterima dengan hangat oleh investor, Wall Street dan Main Street, di semua sektor."

Pejabat Fed mempertimbangkan data tersebut.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Didukung Sinyal The Fed yang Cenderung Dovish

Pejabat Fed Michelle Bowman menegaskan kembali kesediaannya untuk menaikkan suku bunga jika inflasi berbalik arah, dan Pejabat Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan laporan ketenagakerjaan meningkatkan keyakinan bahwa perekonomian tidak terlalu panas.

“Ingatlah, ini awal bulan Mei; kita tidak boleh berpura-pura bahwa tahun ini telah berakhir atau semua hal telah terjadi,” kata Oliver Pursche, wakil presiden senior di Wealthspire Advisors, di New York. 

"Tetapi saya tidak berpikir ada pejabat Fed yang benar-benar percaya bahwa kenaikan suku bunga adalah hal yang tepat mengingat kondisi dan data saat ini."

Musim laporan laba kuartal pertama mendekati tahap akhir, dengan 397 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan laporan keuangannya pada Jumat pagi. Dari jumlah tersebut, 77% telah membukukan hasil yang mengalahkan konsensus, menurut data LSEG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi