KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street menguat di awal perdagangan hari Senin (2/12). Fokus pasar berada di serangkaian data ekonomi pekan ini. Sementara saham Intel naik setelah CEO-nya pensiun menyusul perjuangannya untuk bersaing di pasar chip AI. Senin (2/12) pukul 22.02 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,30% ke 44.771. Indeks S&P 500 menguat 0,15% ke 6.041. Nasdaq Composite melonjak 0,77% ke 19.366. Inti dari minggu ini adalah laporan penggajian nonpertanian November yang akan dirilis pada hari Jumat, metrik utama dalam mengukur keadaan pasar tenaga kerja.
Para pelaku pasar saat ini melihat peluang lebih dari 65% bahwa Fed akan memilih pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika bertemu akhir bulan ini. Peluang ini turun jika dibandingkan dengan peluang hampir 83% yang terlihat sebulan sebelumnya, menurut FedWatch Tool CME. Penurunan terjadi karena data ekonomi AS yang menguat.
Baca Juga: Bursa Asia Menguat pada Perdagangan Senin (2/12) Pagi Rilis data lowongan pekerjaan Oktober dijadwalkan pada hari Selasa. Sementara data penggajian swasta November akan dirilis pada hari Rabu. Indeks acuan S&P 500 dan Dow Jones mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat. Kedua indeks acuan mencatat bulan terbaik mereka dalam setahun, menutup November yang luar biasa bagi pasar saham Amerika Serikat (AS). "Investor mempertanyakan diri mereka sendiri apakah mereka (harus) menambah eksposur mereka ke pasar sekarang karena mereka kurang optimis," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research seperti dikutip
Reuters. Investor menikmati saham AS bulan lalu setelah kandidat Republik Donald Trump merebut kembali Gedung Putih bersama dengan partainya yang menyapu bersih kedua majelis Kongres.
Baca Juga: Lagi-Lagi Return Indeks Reksadana Saham Catat Minus, Ini Alasannya Analis memperkirakan kebijakan Trump tentang pemotongan pajak, tarif, dan deregulasi dapat memacu kinerja perusahaan yang lebih baik. Namun, kekhawatiran bahwa kebijakannya dapat meningkatkan inflasi juga telah menyebabkan pasar mengurangi harapan bahwa Fed akan meningkatkan siklus pelonggaran suku bunganya. Minggu ini juga dipenuhi dengan data yang dapat menunjukkan bagaimana perekonomian berjalan, termasuk beberapa survei aktivitas ekonomi selama bulan lalu. Survei aktivitas manufaktur November dari S&P Global dan Institute for Supply Management (ISM) akan dirilis hari ini. Sejumlah pembicara Fed juga akan tampil di depan publik minggu ini termasuk Ketua Fed Jerome Powell. Investor mencari petunjuk tentang jalur kebijakan bank sentral dari pidato Powell. Komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams akan menjadi sorotan hari ini.
Baca Juga: IHSG Ambruk Dekati Level Psikologis, Ini Sentimen Penekannya Harga saham Intel melonjak 5,8% setelah pembuat chip itu mengumumkan pensiunnya CEO Pat Gelsinger. Sebagian besar saham megacap dan saham pertumbuhan bergerak datar hingga naik dalam perdagangan prapasar. Harga saham Tesla memimpin kenaikan 2,1%, setelah pialang Stifel menaikkan target harga sahamnya menjadi US$ 411 dari sebelumnya US$ 287. Di antara penggerak lainnya, harga saham PTC Therapeutics melonjak 18,5% setelah pembuat obat itu menandatangani kesepakatan lisensi hingga US$ 2,9 miliar dengan Novartis AG untuk obat eksperimentalnya untuk kelainan neurologis langka.
Harga saham perusahaan perangkat lunak Cloudflare naik 4% setelah Morgan Stanley menaikkan peringkatnya menjadi
overweight dari
equal-weight pada saham tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati