Wall Street Menguat di Perdagangan Perdana Februari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan Kamis (1/2). Penguatan Wall Street terjadi setelah aksi jual di hari sebelumnya setelah Federal Reserve memupus harapan penurunan suku bunga lebih awal. Fokus sekarang pada data ekonomi dan pendapatan perusahaan teknologi besar.

Kamis (1/2) pukul 21.51 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,19% ke 38.224. Indeks S&P 500 naik 0,41% ke 4.865. Nasdaq Composite naik 0,67% ke 15.265.

S&P 500 dan Nasdaq yang sarat teknologi pada hari Rabu mencatat persentase penurunan satu hari terbesar sejak September dan Oktober. Sementara Dow Jones mengalami penurunan paling tajam dalam enam minggu.


Dengan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu, The Fed mengingatkan pasar akan fokus mereka dalam memerangi inflasi. Keputusan ini juga mematahkan spekulasi pelonggaran kebijakan yang akan dimulai pada bulan Maret.

Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Bisa Diandalkan Investor di Tahun Politik

Data baru pada hari Kamis menunjukkan klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 27 Januari naik ke penyesuaian musiman 224.000. Angka ini lebih tinggi daripada ekspektasi 212.000, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.

“Peluang penurunan suku bunga di bulan Maret akan terpukul secara serius namun hal tersebut dapat berubah dalam waktu dekat. Kami melihat tanda-tanda hal tersebut dengan klaim pengangguran yang jauh lebih tinggi dari perkiraan,” kata Thomas Hayes, chairman Great Hill Capital LLC kepada Reuters.

Sementara itu, laporan lain menunjukkan pengumuman PHK pada bulan Januari naik ke level tertinggi dalam 10 bulan. Pengusaha di sektor keuangan dan teknologi meluncurkan upaya restrukturisasi.

Pembacaan PMI manufaktur juga diharapkan terjadi setelah pasar dibuka.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,09% Kamis (1/2), Simak Prediksi Esok

Fokus beralih kembali ke pendapatan big tech yang akan menjelaskan apakah saham-saham megacap dapat mempertahankan kenaikannya baru-baru ini. Kenaikan selama ini dipicu oleh hype seputar kecerdasan buatan dan harapan penurunan suku bunga lebih awal.

Penjualan iPhone Apple diperkirakan mengalami pertumbuhan terbaik dalam lima kuartal. Tetapi para analis melihat tahun yang sulit bagi perusahaan tersebut di Tiongkok. Sementara investor akan memantau apakah Amazon.com dapat memperoleh keuntungan dari pengirimannya dengan meningkatkan pendapatan biaya dari program Buy With Prime.

Meta Platforms kemungkinan akan melihat dampak yang tidak terlalu besar dari AI generatif pada bisnis periklanannya.

Ketiga raksasa teknologi tersebut, naik antara 0,6% dan 1,2% dalam perdagangan pra-pasar. Ketiga emiten juga akan melaporkan pendapatan setelah bel penutupan, sehari setelah investor menghukum Alphabet dan Microsoft karena meningkatnya biaya pengembangan produk generatif bertenaga AI.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Portofolio Investasi yang Bisa Diandalkan pada Tahun Politik

Harga saham Merck naik 2,0% setelah hasil kuartal keempat yang optimistis dari produsen obat tersebut. Sementara komponen Dow, Honeywell turun 2,6% setelah perusahaan industri terdiversifikasi tersebut memperkirakan laba kuartal pertama yang lemah.

Harga saham Align Technology melonjak 14,3% setelah memperkirakan pendapatan kuartal pertama di atas perkiraan. Sementara Royal Caribbean Group naik 3,9% setelah memproyeksikan laba tahun 2024 di atas ekspektasi.

Harga saham Qualcomm turun 2,1% di tengah kekhawatiran atas penjualan Android di Tiongkok, meskipun pembuat chip tersebut memperkirakan laba kuartal kedua sedikit di atas perkiraan dan penjualan sejalan. Harga saham New York Community Bancorp pulih 2,9% setelah kemerosotan 38% pada hari Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati