Wall Street Menguat di Tengah Potensi Penurunan Kinerja Bank Besar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan Rabu (13/4). Pukul 21.10 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat tipis 0,05% ke 34.238. Indeks S&P 500 menguat 0,36% ke 4.413. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,51% ke 13.439.

Harga saham JPMorgan turun setelah melaporkan penurunan laba kuartalan. Sementara data baru menyoroti tekanan inflasi yang meningkat. Bank AS terbesar berdasarkan aset JPMorgan Chase & Co turun 3% dalam perdagangan premarket setelah melaporkan penurunan laba kuartalan 42% karena krisis Ukraina dan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade menghentikan aktivitas pembuatan kesepakatan.

"Ketika Anda melihat hasil versus ekspektasi dan saham yang berjalan sangat baik di awal tahun dan sekarang turun secara tahunan, dan hal ini menjadi perhatian pasar," kata Art Hogan, kepala ahli strategi pasar di National Securities di New York kepada Reuters.


Baca Juga: Ini Penyebab IHSG Belum Mampu Bertahan di Level 7.300

Pendapatan bank invetasi dan kuartalan dari bank-bank Wall Street diperkirakan menunjukkan penurunan tajam karena banyak perusahaan menghentikan transaksi di tengah pasar saham yang bergejolak.

Harga saham bank besar lainnya Citigroup Inc, Wells Fargo & Co, Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley dan Bank of America Corp, yang akan merilis kinerja akhir pekan ini dan selanjutnya, turun antara 1,0% dan 1,9%.

Harga saham BlackRock Inc naik tipis 0,2% setelah membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan. Manajer aset terbesar di dunia ini diuntungkan oleh investor yang menuangkan uang ke berbagai dana yang diperdagangkan di indeks dan aktif.

Baca Juga: IHSG Tembus Rekor Terbaru, Berpotensi Menguat Lagi Besok (14/4)

Delta Air Lines Inc melonjak 5,2% setelah memperkirakan laba pada kuartal saat ini karena permintaan perjalanan maskapai mencapai rekor tertinggi. Maskapai lain seperti American Airlines Group Inc, United Airlines Holdings Inc dan Southwest Airlines Co naik antara 3,4% dan 4,5%.

Data pada hari Rabu menunjukkan harga produsen meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Maret di tengah lonjakan permintaan untuk jasa. Hal ini menunjukkan inflasi bisa tetap tinggi untuk sementara waktu.

Data di sesi sebelumnya menunjukkan harga konsumen melonjak ke level tertinggi empat dekade di bulan Maret. Tetapi tekanan inflasi yang mendasari menunjukkan beberapa tanda moderasi, masih menempatkan The Fed di jalur untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin di bulan Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati