Wall Street Menguat, Didukung Optimisme Laporan Pendapatan Perusahaan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (16/10), karena investor optimistis terhadap musim laporan keuangan. Saham-saham transportasi dan saham berkapitalisasi pasar kecil (small cap) menguat.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 315,25 poin atau 0,93% ke level 33.984,54, S&P 500 naik 45,85 poin, atau 1,06%, ke level 4.373,63 dan Nasdaq Composite naik 160,75 poin, atau 1,2%, menjadi 13.567,98.

Rata-rata saham sektor transportasi Dow Jones mencatat kenaikan harian hingga 1,9%. Ini adalah persentase kenaikan harian terbesar sejak akhir Juli, dan indeks saham kecil Russell 2000 naik 1,6%.


Baca Juga: Wall Street Rallies, Treasury Yields Rise as High Profile Earnings Loom

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,60 miliar saham dengan rata-rata 10,38 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Pelaku pasar memantau perang Israel di Gaza, namun tampaknya lebih mengambil sikap risk on, dengan turunnya harga emas sebagai aset safe-haven.

Pasukan Israel terus membombardir Gaza, yang telah menewaskan ribuan orang, termasuk banyak perempuan dan anak-anak, setelah upaya untuk mengatur gencatan senjata terhenti.

Laporan keuangan dari bank-bank besar Goldman Sachs, Bank of America, Morgan Stanley, raksasa farmasi Johnson & Johnson, pembuat kendaraan listrik Tesla dan pionir streaming video Netflix akan dirilis minggu ini.

Menurut data LSEG pada hari Jumat, pendapatan kuartal ketiga untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan meningkat 2,2% secara tahunan.

"Setidaknya untuk hari ini, pasar melihat musim pendapatan yang lebih kuat, minggu yang lebih kuat dalam hal pendapatan," kata Quincy Krosby, kepala strategi global, LPL Financial di Charlotte, North Carolina.

Baca Juga: Wall Street Menghijau Senin (16/10), Dow Naik 200 Poin di Pekan Rilis Pendapatan

"Pada saat yang sama, para pemimpin global berusaha memastikan bahwa konflik Timur Tengah tetap terkendali,” katanya.

Data sebelumnya menunjukkan bahwa indeks Kondisi Bisnis Umum Bank Sentral New York, atau dikenal sebagai indeks Empire State telah kembali ke wilayah negatif.

Pejabat Fed Philadelphia Patrick Harker menegaskan kembali pandangannya pada hari Jumat bahwa bank sentral AS kemungkinan besar sudah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi