KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Wall Street naik pada pembukaan perdagangan Rabu (23/12), lantaran investor mengabaikan ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk tidak menandatangani paket stimulus Covid-19 senilai US$ 900 miliar. Sementara itu, angka klaim pengangguran mingguan juga lebih baik dari perkiraan. Mengutip Reuters, pada 8:51 waktu setempat, Dow e-minis naik 78 poin, atau 0,26%. E-mini S&P 500 naik 9,25 poin, atau 0,25% dan Nasdaq 100 e-mini naik 12,5 poin, atau 0,1%. Dalam sebuah video yang diposting di Twitter, Trump mengatakan paket bantuan pandemi yang diperjuangkan dengan keras senilai US$ 892 miliar harus diubah untuk meningkatkan jumlah dalam cek stimulus menjadi US$ 2.000 untuk individu, bukan US$ 600 yang dinilai sangat rendah.
Sementara itu, laporan mingguan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kali turun minggu lalu, tetapi angkanya tetap pada tingkat yang tinggi karena pembatasan bisnis yang meluas untuk mengekang penyebaran infeksi Covid-19 baru membuat pengusaha tetap gelisah. Sebuah laporan terpisah menunjukkan belanja konsumen turun bulan lalu untuk pertama kalinya sejak April, karena melemahnya pasar kerja. Pembacaan awal pekan ini juga menunjukkan kepercayaan konsumen di level terendah empat bulan di bulan Desember. Baca Juga: Klaim pengangguran mingguan AS turun, tapi belanja konsumen juga susut pada November "Ada konflik antara jangka waktu dekat ini, di mana kondisi ekonomi cenderung menjadi lebih buruk, tetapi dalam jangka panjang, segalanya akan sedikit membaik. Stimulus juga membantu menjembatani kesenjangan itu," kata Chuck Lieberman, kepala investasi dari Advisor Capital Management di New Jersey seperti dikutip Reuters.