Wall Street menguat, ditopang laporan pendapatan perusahaan media sosial



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street naik pada perdagangan Jumat (23/7), ditopang oleh saham teknologi megacap dan laporan pendapatan yang kuat dari perusahaan media sosial.

Mengutip Reuters, Jumat (23/7) pada 10:07 ET, Dow Jones Industrial Average naik 136,95 poin, atau 0,39%, ke level 34.960,30, S&P 500 naik 19,03 poin, atau 0,44% ke level 4.386,51, dan Nasdaq Composite naik 38,40 poin, atau 0,26 % ke level 14.723,00.

Saham Twitter Inc naik 1,3% setelah melaporkan pertumbuhan pendapatan kuartalan yang lebih tinggi, sementara pemilik Snapchat Snap Inc melonjak 22,9% mengalahkan perkiraan untuk pertumbuhan dan pendapatan pengguna.


Hasil kinerja yang kuat dari perusahaan media sosial menetapkan preseden positif untuk Facebook Inc, yang naik 3,0% menjelang hasil kuartal kedua minggu depan.

Indeks sektor jasa komunikasi S&P 500, naik 1,2% menjadi gainer teratas di antara 11 sektor utama S&P.

Baca Juga: Wall Street naik tiga hari beruntun, mayoritas kinerja emiten di atas prediksi

"Penghasilan diharapkan jauh lebih baik untuk sisi nilai daripada pertumbuhan, tetapi dengan suku bunga serendah mereka, investor akan bertahan pada pertumbuhan karena dengan cara itu momentum jangka pendek ada di pihak mereka," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research di New York seperti dikutip Reuters.

Musim pendapatan kuartal kedua masih berlangsung, dengan 120 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerjanya sejauh ini. Dari jumlah tersebut, 88,3% telah mengalahkan perkiraan konsensus, menurut data Refinitiv.

Investor Wall Street telah beralih antara saham pertumbuhan dan saham bernilai ekonomi sensitif minggu ini, setelah kekhawatiran tentang penyebaran varian virus corona Delta mengguncang pasar dan memicu pelarian ke pasar obligasi yang dianggap aman pada hari Senin.

Kini investor tengah menanti dan mencermati pertemuan kebijakan Federal Reserve pekan depan untuk mencari petunjuk lebih lanjut tentang pengurangan stimulus di tengah lonjakan kasus Covid-19, meskipun Gubernur The Fed Jerome Powell telah berulang kali mengatakan pasar tenaga kerja masih jauh dari targetnya.

Selanjutnya: Wall Street dibuka flat karena klaim pengangguran AS meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi