Wall Street Menguat, Dow Jones Mencatat Kenaikan Beruntun Terpanjang Sejak 2017



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street kompak menguat di awal pekan. Dow Jones Industrial Average memimpin penguatan Wall Street dan membukukan kenaikan beruntun terpanjang dalam enam tahun. Investor bertaruh pada sektor di luar teknologi dalam seminggu yang diisi dengan laporan pendapatan dan pertemuan Federal Reserve.

Senin (24/7), Dow Jones Industrial Average naik 183,55 poin atau 0,52% menjadi 35.411,24. Indeks S&P 500 naik 18,3 poin atau 0,40% menjadi 4.554,64. Nasdaq Composite bertambah 26,06 poin atau 0,19% menjadi 14.058,87.

"Pelaku pasar mungkin mulai mengambil keuntungan (dalam teknologi) dan berinvestasi di bagian lain pasar yang mungkin mereka lihat sedikit lebih murah," kata Randy Frederick, direktur pelaksana perdagangan dan derivatif di Schwab Center for Financial Research kepada Reuters.


Investor sedang menunggu rilis pendapatan Microsoft, pemilik Google, Alphabet, dan Meta Platforms minggu ini. Rilis kinerja keuangan akan menunjukkan apakah saham mereka membenarkan valuasi yang mahal.

Baca Juga: Menguat di Awal Pekan, Ini Proyeksi IHSG untuk Selasa (25/7)

Nasdaq Composite Index yang padat teknologi telah menguat 34,3% tahun ini, mengungguli indeks lainnya. Perusahaan pertumbuhan megacap yang sensitif terhadap suku bunga naik di tengah optimisme tentang kecerdasan buatan dan berakhirnya siklus pengetatan The Fed.

Nasdaq tertinggal dari indeks lain karena investor mencari saham non-teknologi yang masih lebih murah sehingga mengangkat sektor dari energi hingga bank.

Membantu Dow membukukan kemenangan beruntun terpanjang sejak Februari 2017, harga saham Chevron naik hampir 2% karena raksasa minyak itu membukukan pendapatan kuartalan awal yang optimistis selama akhir pekan.

Menurut data Refinitiv, pendapatan kuartal kedua diperkirakan turun sebesar 7,9%.

Investor mengabaikan survei yang menunjukkan aktivitas bisnis Amerika Serikat (AS) bulan Juli telah melambat ke level terendah lima bulan, terseret oleh perlambatan pertumbuhan sektor jasa.

"Anda memiliki keyakinan yang meningkat bahwa soft landing dan The Fed yang semakin dovish dapat terjadi," kata Carol Schleif, kepala investasi di BMO Family Office. Dia menambahkan, sejumlah dana akan kembali ke saham.

Baca Juga: Menguat Sepanjang Perdagangan, IHSG Ditutup Naik 0,27% ke Level 6.899 Senin (24/7)

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC hari Rabu esok.

Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ini menjadi kenaikan terakhir dari siklus pengetatan moneter, setelah data bulan ini menunjukkan tanda-tanda disinflasi.

Volume di bursa AS adalah 9,43 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,30 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. Sembilan dari 11 sektor S&P 500 utama naik, dipimpin oleh kenaikan saham energi.

Harga saham produsen mainan Mattel naik 1,8% karena film "Barbie" mencetak rekor sebagai debut domestik AS terbesar tahun 2023.

Harga saham AMC Entertainment melonjak 32,9% setelah seorang hakim memblokir rencana konversi saham rantai teater yang berisiko melemahkan kepemilikan investor di perusahaan tersebut. Saham preferen AMC ditutup datar.

Saham perusahaan China yang terdaftar di AS seperti Alibaba dan JD.com masing-masing naik 4,5% dan 3,5% karena pemimpin utamanya mengumumkan penyesuaian kebijakan ekonomi untuk memperluas permintaan domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati