KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada perdagangan Kamis (14/9). Tiga indeks utama Wall Street kompak menguat karena data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan meredakan kekhawatiran mengenai resesi tanpa meningkatkan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga Federal Reserve minggu depan. Kamis (14/9), indeks S&P 500 naik 0,84% ke 4.505,17. Nasdaq Composite menguat 0,81% menjadi 13.926,05. Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,96% menjadi 34.907,51. Ini merupakan persentase kenaikan harian terbesar Dow sejak 7 Agustus.
Dengan reli hari Kamis, S&P 500 sejauh ini naik sekitar 17% pada tahun 2023, dan Nasdaq naik sekitar 33% dibandingkan periode yang sama.
Baca Juga: IHSG Mendekati Level 7.000, Saham-Saham Ini Layak Dilirik Penjualan ritel meningkat lebih besar dari perkiraan pada bulan Agustus karena harga bensin yang lebih tinggi. Sementara klaim awal tunjangan pengangguran Amerika Serikat (AS) meningkat menjadi 220.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 9 September dari 217.000 pada minggu sebelumnya. Harga produsen (IPP) bulanan untuk permintaan akhir naik 0,7% bulan lalu. Angka ini jauh lebih tinggi dari ekspektasi kenaikan 0,4%. Secara tahunan, angka tersebut meningkat 1,6% dibandingkan perkiraan kenaikan 1,2%. "Data ekonomi hari ini menegaskan jalan menuju
soft landing, namun tidak terlalu panas sehingga The Fed berpikir mereka mungkin perlu melakukan beberapa kenaikan suku bunga lagi," kata Ross Mayfield, Analis Strategi Investasi di Baird kepada
Reuters. Dia menyebut, secara umum data ekonomi AS cukup
bullish.
Initial public offering (IPO) anak usaha SoftBank, Arm Holdings yang menghasilkan valuasi perusahaan US$ 60 miliar mencatat debut yang kuat di Nasdaq. Saham perancang chip tersebut melonjak hampir 25% pada hari pertama perdagangannya.
Baca Juga: Berikut Rekomendasi Teknikal INCO, BUKA, CTRA untuk Perdagangan Hari Ini (15/9) American Depositary Shares milik perancang chip Arm dibuka pada harga US$ 56,1 masing-masing dibandingkan dengan harga penawaran umum perdana sebesar US$ 51 per saham, sebagai tanda kepercayaan bagi perusahaan lain yang berencana untuk mencatatkan saham mereka. Pasar modal terbuka untuk bisnis,” kata Thomas Hayes, ketua Great Hill Capital LLC. "Anda akan melihat begitu banyak IPO dalam 12 minggu ke depan, kepala Anda akan pusing." Para pedagang melihat peluang sebesar 97% bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil pada pertemuan kebijakan tanggal 20 September dan hampir 67% kemungkinan untuk jeda lebih lanjut pada bulan November, menurut CME FedWatch Tool.
Baca Juga: IHSG Jumat (16/9) Masih Punya Ruang Penguatan Citigroup memperkirakan, The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya mengenai kenaikan suku bunga pada bulan September.
Harga saham HP turun 1,8% setelah Berkshire Hathaway milik Warren Buffett menjual sekitar 5,5 juta saham perusahaan tersebut. Harga saham Visa tergelincir lebih dari 2% setelah raksasa pemrosesan pembayaran itu mengatakan pihaknya sedang terlibat dengan pemegang saham Kelas B dalam proposal untuk mengkonversi saham mereka ke Kelas C atau Kelas A. Harga saham Moderna naik 3,9% setelah panel penasihat regulator Eropa merekomendasikan otorisasi vaksin Covid-19 terbaru dari perusahaan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati