Wall Street Menguat, Investor Mencerna Pendapatan Emiten dan Prospek Saham Megacap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup menguat pada hari Selasa (23/4) menyusul pendapatan positif dari perusahaan-perusahaan papan atas. Selain itu, investor fokus pada hasil kuartalan dari Magnificent Seven dan saham-saham dengan pertumbuhan megacap lainnya.

Selasa (23/4), Dow Jones Industrial Average naik 263,71 poin atau 0,69% menjadi 38.503,69. Indeks S&P 500 naik 59,95 poin atau 1,20% menjadi 5.070,55. Nasdaq Composite naik 245,34 poin atau 1,59% menjadi 15.696,64.

Tesla memulai siklus pendapatan perusahaan teknologi kelas berat setelah pasar tutup pada hari Selasa. Tesla mengumumkan peluncuran model kendaraan listrik baru dan pendapatan kuartalan yang meleset dari perkiraan analis. Harga saham Tesla melonjak 6% dalam perdagangan yang diperpanjang.


Laporan kinerja Tesla akan diikuti oleh perusahaan teknologi lainnya, termasuk Microsoft, Alphabet, dan Meta Platforms, pada akhir pekan ini.

Pasar juga didukung oleh pendapatan yang optimistis dari perusahaan-perusahaan seperti General Motors. Harga saham produsen mobil ini naik 4,4% setelah menunjukkan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Baca Juga: Wah, AS Ancam Putus Akses Bank Asal China dari Sistem Keuangan Global

Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 menguat didorong oleh kenaikan ekuitas di sektor jasa komunikasi dan teknologi. Sektor Material S&P berakhir melemah karena produsen baja Nucor Corp, yang melemah sebesar 8,9% setelah pendapatan kuartal pertama meleset. 

“Kita mengalami kelanjutan dari keseimbangan oversold yang dimulai kemarin dan katalisnya hari ini adalah pasar kini kembali fokus pada laporan pendapatan di beragam sektor yang menguat,” kata Keith Lerner, co-chief investment officer di Truist Advisory Services di Atlanta kepada Reuters.

Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di Amerika Serikat (AS) melambat pada bulan April ke level terendah dalam empat bulan karena melemahnya permintaan. Sementara tingkat inflasi sedikit menurun bahkan ketika harga input naik tajam. Hal ini menunjukkan kemungkinan harga konsumen bisa menurun di masa depan.

Investor akan mengamati rilis indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Maret – ukuran inflasi pilihan Federal Reserve – yang akan dirilis pada hari Jumat.

Pasar uang kini memperkirakan penurunan suku bunga hanya sekitar 43 basis poin, turun dari sekitar 150 bps pada awal tahun, menurut data LSEG.

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Lanjut Menguat, Cermati Saham Jagoan Analis pada Rabu (24/4)

Harga saham Spotify naik 11,4% setelah raksasa streaming musik Swedia itu membukukan laba kotor mencapai 1 miliar euro ($1,1 miliar) untuk pertama kalinya.

Perkiraan laba setahun penuh yang bullish membantu mengangkat saham GE Aerospace sebesar 8,3%. Harga saham Danaher naik 7,2% setelah perusahaan ini mengalahkan ekspektasi laba dan penjualan kuartalan.

Saham JetBlue anjlok hampir 19% karena maskapai bertarif rendah ini memangkas perkiraan pendapatan tahunannya menyusul pendapatan kuartal pertama yang kurang memuaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati