Wall Street Menguat Jelang Akhir Pekan, Saham Teknologi Memimpin



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat menjelang akhir pekan ini. Perusahaan-perusahaan raksasa termasuk Apple dan Tesla menguat menjelang pembacaan inflasi baru minggu depan yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai lintasan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Jumat (8/9) pukul 21.13 WIB, Dow Jones Industrial Average mengaut 0,13% ke 34.546. Indeks S&P 500 naik 0,34% ke 4.466. Sedangkan Nasdaq Composite menanjak 0,26% ke 13.784.

Imbal hasil Treasury AS melemah pada hari Jumat, membantu meningkatkan pertumbuhan saham-saham utama. Harga saham Tesla dan Meta Platforms memimpin kenaikan, masing-masing naik sekitar 1,6%.


Harga saham Apple naik 1,3% setelah aksi jual selama dua hari menyusul berita bahwa Beijing telah memerintahkan pegawai pemerintah pusat dalam beberapa pekan terakhir untuk berhenti menggunakan iPhone di tempat kerja.

Baca Juga: IHSG Turun 0,76%, Ini Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa Sepekan

Analis Wall Street memperkirakan, pendapatan Apple tahun ini akan terkena dampak kecil akibat pembatasan tersebut. Morgan Stanley mengatakan, skenario terburuknya adalah penurunan sebesar 4%. Sektor teknologi informasi S&P 500 naik 0,7%, dengan Adobe naik 1,0% setelah Mizuho meningkatkan perusahaan perangkat lunaknya menjadi beli dari sebelumnya netral.

Sektor energi menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) di antara sektor-sektor utama S&P 500, naik 0,7%. Kenaikan sektor energi didorong oleh kenaikan 1,0% di Conocophillips setelah broker Erste Group menaikkan peringkat produsen minyak dan gas tersebut menjadi beli. 

S&P 500 dan Nasdaq telah merosot lebih dari 1% minggu ini karena data aktivitas jasa yang lebih kuat dari perkiraan. Penurunan klaim pengangguran mingguan juga memicu kekhawatiran Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

“Bulan September ini sejauh ini telah mengambil jalur pandangan negatif terhadap suku bunga, yang berarti bahwa The Fed mungkin akan terus menaikkan suku bunga untuk melawan pertumbuhan ekonomi yang sulit di AS,” kata Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG Masih Gagal Tembus 7.000, Ini Saham Dengan Net Buy & Net Sell Terbesar Asing

Data Indeks Harga Konsumen untuk bulan Agustus akan dirilis pada 13 September. Sedangkan keputusan kebijakan Federal Reserve dijadwalkan pada 20 September.

CME FedWatch Tool memperkirakan peluang sebesar 93% untuk Federal Reserve mempertahankan suku bunga pada level saat ini di bulan September. Sementara peluang untuk jeda kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan November sebesar 57%.

Investor juga mencerna komentar beragam dari beberapa pembicara Fed pada hari Kamis. Presiden Fed New York John Williams tetap membuka opsi mengenai kebijakan suku bunga di masa depan. 

Sementara Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan meskipun mungkin tepat untuk melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang, pengetatan kebijakan lebih lanjut mungkin diperlukan. Presiden Fed San Francisco Mary Daly akan menyampaikan pidatonya hari ini.

Di antara saham-saham lainnya, Kroger naik 1,9%, membalikkan kerugian pra-pasar setelah pengecer tersebut mengalahkan perkiraan laba yang disesuaikan setiap kuartal.

Harga saham GameStop turun 5,1% di tengah laporan bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) sedang menyelidiki chairman GameStop Ryan Cohen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati