Wall Street Menguat Meski Powell Tetap Memberi Sinyal Hawkish



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street cenderung menguat pada hari Kamis (22/6) meski Gubernur Federal Reserve Jerome Powell terus berpandangan hawkish pada rapat dengar pendapata di Kongres hari kedua. Powell mengatakan, bank sentral belum mencapai akhir dari siklus pengetatannya. Tetapi dia memberikan kepastian bahwa Fed akan melanjutkan dengan hati-hati.

Kamis (22/6), Dow Jones Industrial Average turun 4,81 poin atau 0,01% menjadi 33.946,71. Indeks S&P 500 naik 16,2 poin atau 0,37% menjadi 4.381,89. Nasdaq Composite bertambah 128,41 poin atau 0,95% menjadi 13.630,61.

Kenaikan kuat Nasdaq yang padat teknologi mendapat dorongan dari saham momentum yang dipimpin oleh Amazon.com Apple Inc, dan Microsoft Corp. Sementara kenaikan S&P 500 lebih sederhana. Industri dan keuangan menahan blue-chip Dow Jones sehingga bergerak datar.


"Investor sedang bermain tarik-menarik. Kita tidak memiliki banyak hal untuk menjadi dasar pergerakan, pendapatan kuartal kedua belum dimulai dalam beberapa minggu ke depan,'" kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York kepada Reuters.

 Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Melemah pada Jumat (23/6), Saham-Saham Ini Bisa Dilirik

Powell, yang muncul di hadapan Komite Perbankan Senat untuk kesaksian kebijakan moneter setengah tahunannya, menegaskan kembali pandangannya bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga kemungkinan terjadi di bulan-bulan mendatang. Pernyataan ini digaungkan oleh Gubernur Fed Michelle Bowman di awal sesi.

"Pasar yakin Fed akan menaikkan suku sekali lagi, bukan dua kali lagi seperti yang tersirat dalam ringkasan pasca pertemuan FOMC," tambah Stovall.

Investor terkejut ketika Bank of England menerapkan kenaikan suku bunga 50 basis poin untuk mengatasi inflasi yang membandel. Kenaikan suku bunga ini lebih besar daripada perkiraan, bukti lebih lanjut bahwa pertumbuhan harga yang panas tetap menjadi angin sakal ekonomi global.

Sekilas, pasar keuangan memperkirakan probabilitas 77% dari kenaikan suku bunga 25 basis poin lainnya pada akhir pertemuan Fed bulan Juli, menurut alat FedWatch CME.

"Kemarin dan hari ini, Powell menegaskan kembali bahwa mereka akan bergantung pada data dan Wall Street memperkirakan inflasi akan lebih cepat dingin, dan pengangguran akan mulai merayap lebih tinggi seperti yang diinginkan Fed dengan kenaikan suku bunga," imbuh Stovall.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Lanjut Melemah pada Perdagangan Jumat (23/6)

Di sisi ekonomi, klaim pengangguran tetap stabil di level tertinggi 20 bulan dan indeks Ekonomi Utama Conference Board membukukan penurunan bulanan ke-14 berturut-turut. Data terbaru menunjukkan bahwa upaya Fed untuk meredam ekonomi mulai memiliki efek yang diinginkan.

Dari 11 sektor utama S&P 500, lima sektor menguat. Sektor konsumen discretionary menikmati persentase kenaikan terbesar. Sedangkan real estate dan energi membukukan penurunan terbesar.

Harga saham Spirit AeroSystems anjlok 9,4% setelah pemasok suku cadang pesawat mengumumkan akan menghentikan produksi di pabriknya di Wichita, Kansas, setelah para pekerja mengumumkan pemogokan mulai 24 Juni. Saham Boeing turun 3,1%.

Harga saham Accenture yang terdaftar di AS turun 1,9% setelah perusahaan konsultan IT ini memperkirakan pendapatan kuartal keempat yang lebih lemah dari perkiraan.

Perusahaan induk Olive Garden, Darden Restaurants, mengeluarkan prospek laba tahunan yang mengecewakan karena harga komoditas yang membengkak. Sahamnya turun 2,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati