Wall Street Menguat, Nasdaq Melesat 3,25% Pada Perdagangan Kamis (2/2)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak bervariasi cenderung menguat pada hari Kamis (2/2). Nasdaq dan S&P 500 berakhir lebih tinggi dan menyentuh level tertinggi dalam lima bulan terakhir. 

Pesan yang lebih dovish daripada perkiraan dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengangkat pasar saham meski indeks blue chip Dow Jones melemah. Dow tergelincir, terseret oleh penurunan beberapa saham perawatan kesehatan besar.

Investor masih mencerna keputusan kebijakan Fed pada hari Rabu dan komentar dari Powell, yang mengakui kemajuan dalam perang melawan inflasi dan tampak enggan untuk melawan reli saham dan obligasi.


"Saya pikir reaksi terhadap komentar Fed kemarin benar-benar mendorong investor untuk mengambil risiko," kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey. "Intinya bagi investor menurut saya adalah bahwa komentar Fed tidak terduga."

Pada perdagangan Kamis (2/2), Dow Jones Industrial Average turun 39,02 poin atau 0,11% menjadi 34.053,94. Indeks S&P 500 naik 60,55 poin atau 1,47% menjadi 4.179,76. Nasdaq Composite bertambah 384,50 poin atau 3,25% menjadi 12.200,82.

Baca Juga: IHSG Bisa Tembus 7.000 Pasca The Fed Kerek Suku Bunga, Cek Saham Rekomendasi Analis

Harga saham megacap Apple, Amazon, dan induk Google Alphabet juga naik kuat menjelang laporan kinerja setelah penutupan pasar pada hari Kamis. Harga saham Apple naik 3,7%. Sedangkan harga saham Amazon dan Alphabet keduanya naik lebih dari 7%.

Namun, pada awal perdagangan setelah tutup pasar, saham ketiga perusahaan tersebut jatuh setelah rilis laporan keuangan masing-masing.

Setelah tertekan di tahun 2022, pasar saham Amerika Serikat (AS) membuat awal yang kuat untuk tahun ini. Sektor teknologi dan saham lain yang tertinggal tahun lalu memimpin rebound di tengah harapan bahwa The Fed akan meredam kenaikan suku bunga yang agresif. Suku bunga yang tak lagi cepat naik dapat mengurangi tekanan pada valuasi saham.

Tren tersebut berlanjut pada hari Kamis. Sektor layanan komunikasi melonjak 6,7%, kenaikan harian terbesar dalam hampir tiga tahun. Kenaikan sektor ini dipimpin oleh lonjakan harga saham induk Facebook, yakni Meta Platforms yang menguat 23,3%. 

Baca Juga: Suku Bunga The Fed Naik Sesuai Ekspektasi, IHSG Ikut Menguat

Meta Platforms mengungkapkan rencana kontrol biaya yang lebih ketat tahun ini dan pembelian kembali saham senilai US$ 40 miliar. CEO Mark Zuckerberg menyebut 2023 sebagai tahun efisiensi"

MA50 hari S&P 500 bergerak di atas MA200 hari, sebuah pola yang dikenal sebagai golden cross, yang dianggap oleh banyak orang sebagai sinyal bullish teknikal untuk momentum jangka pendek.

Sektor energi, salah satu pemain menonjol tahun lalu, turun 2,5%. Sementara sektor perawatan kesehatan turun 0,7%.

Saham UnitedHealth Group turun 5,3% setelah pemerintah AS mengusulkan tingkat penggantian Medicare Advantage di bawah perkiraan analis. Penurunan harga saham ini membebani Dow Jones. 

Baca Juga: Laju Kenaikan Fed Rate Melambat, Saham Bank Digital Menguat

Penurunan 3,3% pada saham Merck juga menyeret indeks blue chip. Produsen obat ini memperkirakan pendapatan 2023 di bawah perkiraan Wall Street. 

Saham produsen obat Eli Lilly turun 3,5% setelah penjualan obat diabetesnya meleset dari perkiraan.

Data menunjukkan klaim pengangguran turun minggu lalu ke level terendah sembilan bulan. Data ini menyoroti ketahanan pasar tenaga kerja, menjelang angka pekerjaan bulanan AS pada hari Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati