KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup bervariasi dan berbalik dari pergerakan hari sebelumnya. Nasdaq Composite menguat 1,3% pada hari Selasa (25/6), didukung oleh kekuatan di Nvidia dan megacaps teknologi lainnya. Sementara Dow Jones tergelincir karena pengecer mempertimbangkan dan investor menunggu data inflasi penting yang akan dirilis minggu ini. Selasa (25/6), Dow Jones Industrial Average turun 299,05 poin atau 0,76% menjadi 39.112,16. Indeks S&P 500 naik 21,43 poin atau 0,39% menjadi 5.469,30. Nasdaq Composite naik 220,84 poin atau 1,26% menjadi 17.717,65. Perusahaan chip AI Nvidia naik 6,8%, bangkit kembali setelah aksi jual tiga hari beruntun. Sektor chip yang lebih luas berkinerja lebih baik dengan indeks Philadelphia Semiconductor bertambah 1,8%.
Chip merupakan salah satu pendorong terbesar pemulihan indeks teknologi S&P 500 dari penurunan tiga hari. Sementara perusahaan seperti Alphabet, naik 2,7%, dan Meta Platforms, naik 2,3%, merupakan pendorong terbesar pada indeks layanan komunikasi. Sebelas sektor industri utama S&P 500 lainnya jauh lebih lemah. Berbeda dengan sesi hari sebelumnya ketika sektor-sektor yang sebelumnya tertinggal seperti energi dan utilitas menjadi yang memperoleh keuntungan terbesar.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Masih Akan Bergerak Mixed pada Rabu (26/6) Emily Roland, salah satu kepala strategi investasi di John Hancock Investment Management mengatakan bahwa peningkatan saham-saham teknologi telah menjadi pendorong utama Wall Street yang berakhir pagi ini. "Setelah beberapa hari melemah, investor yang telah meraup beberapa nama tersebut saat ini sedang mencari titik masuk yang lebih baik," kata Roland kepada
Reuters. Yang berpotensi menambah bias bagi perusahaan-perusahaan besar adalah survei Conference Board. Survei ini menunjukkan kepercayaan konsumen AS sedikit berkurang pada bulan Juni di tengah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi. Indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 100,4 dari revisi turun 101,3 pada bulan Mei. “Dalam lingkungan di mana pertumbuhan ekonomi berpotensi melambat, yang kami lihat tanda-tandanya, hal tersebut cenderung menguntungkan saham-saham berkualitas tinggi yang kurang sensitif terhadap siklus ekonomi,” kata Roland. Dow Jones turun dari level tertinggi satu bulan pada hari Senin. Harga saham
retailer perbaikan rumah Home Depot mengalami penurunan persentase terbesar, turun 3,6% Yang menciptakan kegelisahan adalah raksasa ritel Walmart. Saham Walmart turun 2,2% setelah CFO-nya menandai kuartal kedua sebagai "kuartal paling menantang" pada Konferensi Investor Eropa NYSE 2024 di London.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Saham AKRA, SIDO, EXCL untuk Perdagangan Rabu (26/6) Setelah kenaikan tiga sesi berturut-turut, Dow Jones Transport Average ditutup turun 0,8% setelah jatuh sekitar 1,6% pada hari sebelumnya. Perusahaan kereta api barang Norfolk Southern mengalami penurunan terbesar kedua setelah seorang analis memotong target harga. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional meninjau tergelincirnya kereta api tahun lalu dan merekomendasikan perubahan keselamatan. Setelah turun 0,05% di sesi reguler, harga saham FedEx menguat 15% pada perdagangan setelah penutupan. FedEx memperkirakan laba tahun 2025 di atas perkiraan analis. Mereka mengharapkan pengurangan biaya yang direncanakan akan mengerek margin laba, bahkan ketika pendapatan masih terkendala oleh lemahnya permintaan pengiriman paket.
Data ekonomi yang paling dinanti minggu ini adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) – ukuran inflasi pilihan The Fed – pada hari Jumat. Harga saham Spirit AeroSystems turun 3,96% menjadi US$ 31,76. Laporan media pada hari Senin mengatakan Boeing berniat mengakuisisi pembuat badan pesawat ini dengan valuasi sekitar US$ 35 per saham, dalam kesepakatan saham atau nontunai. Harga saham Boeing juga turun 2,2%. Harga saham operator kapal pesiar Carnival Corp menguat 8,7% setelah menaikkan perkiraan laba tahunannya untuk kedua kalinya tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati