KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street naik pada hari Jumat (13/9), setelah investor menilai kembali kemungkinan pemotongan suku bunga yang lebih besar oleh The Fed minggu depan. Sementara saham Adobe anjlok setelah memproyeksikan laba kuartal keempat di bawah perkiraan. Melansir
Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 229,80 poin, atau 0,56%, menjadi 41.326,57, S&P 500 naik 21,06 poin, atau 0,37%, menjadi 5.616,51, dan Nasdaq Composite naik 54,40 poin, atau 0,31%, menjadi 17.624,08.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Lebih Tinggi, di Tengah Prediksi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Indeks Russell 2000, yang sensitif terhadap kondisi ekonomi, naik 1,5%. Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 naik, dipimpin oleh kenaikan 0,9% di saham sektor material yang mengikuti kenaikan harga logam mulia. Indeks Philadelphia SE Semiconductor naik 1,3% ke level yang terakhir terlihat pada 2 September, dengan sebagian besar saham semikonduktor diperdagangkan lebih tinggi. Taruhan pedagang terhadap pemotongan suku bunga 50 basis poin melonjak semalam, kini mencapai 47% dibandingkan 14% pada Kamis, menurut CME's FedWatch Tool. Mantan Presiden Federal Reserve Bank of New York Bill Dudley mengatakan, ada alasan kuat untuk pemotongan suku bunga 50-bps. Laporan media terpisah yang menyebut keputusan itu sebagai "pertaruhan sulit" juga menambah ketidakpastian.
Baca Juga: Bursa Australia Ditutup Berseri Jumat (13/9), Terkerek Saham Pertambangan dan Emas "Beberapa artikel di Wall Street Journal dan Financial Times menyarankan bahwa pemotongan 50-bps masih mungkin terjadi, yang membuat pasar sekali lagi mengevaluasi harapan mereka," kata analis Deutsche Bank. Taruhan bahwa The Fed akan tetap pada pemotongan yang lebih kecil sebesar 25-bps telah menguat pada hari Kamis (12/9), setelah laporan harga produsen yang sedikit lebih tinggi, mengikuti data harga konsumen Agustus. “Pasar ingin FOMC bergerak cepat dan mulai menangani risiko resesi. Pertemuan ini adalah peristiwa berisiko dan akan tetap demikian terlepas dari apakah pemotongan 25 atau 50 bps terjadi minggu depan,” kata Bob Savage, Head of Markets Strategy and Insights di BNY Mellon. Semua indeks utama AS ditutup lebih tinggi pada sesi sebelumnya, didukung oleh kenaikan saham megacap, membuat mereka tetap berada di jalur untuk meraih keuntungan mingguan. Sementara itu, pembacaan awal dari indeks sentimen konsumen Universitas Michigan untuk bulan September berada di angka 69, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar 68,5. Di antara pergerakan saham individu, Boeing turun 2,6% karena pekerja pabrik di Pantai Barat AS melakukan aksi mogok pada hari Jumat setelah secara besar-besaran menolak kesepakatan kontrak.
Baca Juga: Wall Street Melaju, Data Mengindikasikan Pemangkasan Suku Bunga AS yang Lebih Kecil Saham Adobe merosot 9% setelah memproyeksikan laba kuartal keempat di bawah perkiraan analis, sementara Oracle naik 2,7% setelah perusahaan komputasi awan tersebut meningkatkan prospek pendapatan fiskal 2026. Perusahaan e-commerce China, PDD Holdings, turun 2,4% setelah pemerintahan Biden mengatakan, akan membatasi pengiriman bernilai rendah yang memasuki AS tanpa bea di bawah ambang batas "de minimis" sebesar $800. Saham Uber naik 5,7% setelah platform ride-hailing tersebut mengatakan akan menghadirkan layanan ride-hailing otonom ke Austin, Texas, dan Atlanta, dalam kemitraan dengan Waymo, anak perusahaan Alphabet. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto