KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street bersiap untuk menguat di awal perdagangan Rabu. Wall Street rebound dari aksi jual di sesi sebelumnya setelah laporan inflasi yang panas mengaburkan waktu penurunan suku bunga pertama Federal Reserve tahun ini. Rabu (14/2) pukul 22.11 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,13% ke 38.325. Indeks S&P 500 menguat 0,55% ke 4.980. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,71% ke 15.763. Saham perusahaan megacaps yang sensitif terhadap suku bunga, Alphabet, Microsoft, Meta Platforms dan perusahaan chip Nvidia dan Advanced Micro Devices naik antara 0,7% dan 1,5% dalam perdagangan pra-pasar. Kenaikan saham-saham ini dipicu oleh imbal hasil surat utang AS yang sedikit menurun dari level tertinggi dalam lebih dari dua bulan.
Pasar saham AS merosot ke posisi terendah dalam satu minggu pada hari Selasa (13/2). Indeks saham
blue-chip Dow Jones membukukan hari terburuknya dalam 11 bulan terakhir pada perdagangan kemarin. Anjloknya pasar saham disebabkan oleh harga konsumen inti pada bulan Januari bertahan hampir dua kali lipat dari target The Fed sebesar 2%, sehingga memaksa investor untuk menilai kembali ekspektasi penurunan suku bunga mereka. . “Yang paling meresahkan adalah kenaikan inflasi hampir secara keseluruhan, dan tentu saja di sisi jasa yang jelas merupakan bagian terpanas perekonomian,” kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar untuk Murphy & Sylvest kepada
Reuters.
Baca Juga: Hasil Pemilu 2024 Bisa Berdampak Positif ke Pasar Saham “Saya belum siap untuk mengatakan bahwa inflasi akan kembali ke tingkat 4%-5%, dan saya juga tidak siap untuk mengatakan bahwa inflasi hanya akan turun ke angka 2%,” ujar dia Euforia atas dimulainya pelonggaran kebijakan moneter telah memicu reli Wall Street sejak November, membuka jalan bagi pasar bullish untuk S&P 500 tahun ini. Namun, para pejabat The Fed mungkin harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan lebih banyak bukti berkurangnya tekanan harga dalam menghadapi ketahanan perekonomian AS. Perkiraan penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin di bulan Mei mencapai 33,1%. Peluang ini turun dari 63% di awal minggu. Sementara ekspektasi untuk bulan Juni mencapai 78,6%, menurut CME FedWatch. Pasar akan tertarik pada apa yang dikatakan para bankir sentral mengenai prospek kebijakan setelah rilis data pada hari Selasa. Pernyataan dari Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee dan Wakil Ketua Pengawasan Michael Barr diperkirakan akan disampaikan sepanjang hari ini.
Baca Juga: Begini Prediksi Respons Pasar Atas Hasil Quick Count Pemilu 2024 Di antara saham-saham penggerak utama, Lyft melonjak 20,4% setelah laba platform ride-hailing tersebut melampaui perkiraan. Lyft mengatakan akan menghasilkan arus kas bebas positif untuk pertama kalinya pada tahun 2024. Saingannya, Uber, naik 7,5%, juga didorong oleh rencana pembelian kembali saham senilai US$ 7 miliar. Harga saham Robinhood Markets melonjak 14,7% menyusul kejutan laba kuartal keempat. Sementara harga saham Kraft Heinz turun 3% setelah meleset dari ekspektasi penjualan kuartal keempat.
Intuitive Machines turun 1,4% setelah rencana peluncuran robot pendarat bulan oleh perusahaan kedirgantaraan itu ditunda setidaknya satu hari, kurang dari dua jam sebelum waktu lepas landas pada hari Rabu. Platform pinjaman berbasis AI, Upstart, turun 13,9% karena perkiraan pendapatan kuartal pertama yang suram. Saham kripto seperti Coinbase, Marathon Digital, dan Riot melonjak antara 7% dan 13% karena nilai pasar bitcoin melampaui US$ 1 triliun untuk pertama kalinya sejak 21 November. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati