Wall Street Menguat, Saham Chip Rebound Setelah Aksi Jual



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada awal perdagangan Kamis (18/4), didukung rebound saham chip. Sementara investor mencerna komentar dari pejabat Federal Reserve untuk memastikan prospek penurunan suku bunga.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 93,90 poin, atau 0,25% ke level 37,847.21, S&P 500 naik 9,31 poin, atau 0,19% ke level 5.031,52, sedangkan Nasdaq Composite naik 22,32 poin, atau 0,14%, ke level 15.705,70.

Saham Micron Technology naik 1,6% setelah ada laporan bahwa pembuat chip memori tersebut akan mendapatkan lebih dari US$ 6 miliar hibah dari Departemen Perdagangan AS untuk membantu membayar proyek pabrik chip dalam negeri.


Baca Juga: Wall Street Ditutup Memerah Rabu (17/4), S&P 500 dan Nasdaq Turun 4 Hari Beruntun

Saham terkait chip lainnya seperti Advanced Micro Devices, Nvidia dan Broadcom naik antara 0,4% dan 1,3% dalam perdagangan pra-pasar.

Kenaikan tersebut menyusul penurunan lebih dari 3% pada Indeks Semikonduktor Philadelphia pada hari Rabu. Indeks tersebut juga turun hampir 13% dari rekor tertinggi yang terlihat bulan lalu di tengah surutnya spekulasi penurunan suku bunga.

“Umumnya, fundamental akan mendukung saham-saham chip, tapi juga setelah reli yang kuat, bukan hal yang aneh melihat sedikit aksi ambil untung,” kata Fiona Cincotta, analis pasar senior di City Index.

Ketiga indeks utama ditutup melemah pada sesi terakhir, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatat kerugian hari keempat berturut-turut karena investor masih khawatir mengenai prospek suku bunga The Fed.

Pejabat Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan dia memperkirakan tekanan inflasi akan berkurang lebih lanjut tahun ini, sehingga memungkinkan bank sentral untuk memotong suku bunga, tetapi hanya jika The Fed cukup yakin mengenai inflasi yang akan mencapai target 2% secara berkelanjutan.

Pejabat Fed Michelle Bowman mengatakan kemajuan dalam menurunkan inflasi AS mungkin terhenti. Dia mengatakan masih menjadi pertanyaan apakah suku bunga cukup tinggi untuk memastikan kembalinya target inflasi 2%.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Menguat, Ditopang Saham Megacaps

“Jika kita melihat data saat ini, saya tidak berpikir ada sesuatu yang benar-benar berteriak bahwa The Fed perlu menurunkan suku bunganya sekarang juga,” kata Cincotta.

Investor akan dengan cermat mendengarkan komentar dari Pejabat Fed New York John Williams dan mitranya dari Atlanta Raphael Bostic.

Dari segi data, jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran untuk pekan yang berakhir 13 April mencapai 212.000 dibandingkan perkiraan 215.000 menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi