KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan Jumat (12/7). Investor mencerna hasil beragam dari bank-bank besar. Sementara angka indeks harga produsen atawa
producer price index (PPI) yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan mengekang spekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September. Jumat (12/7) pukul 21.23 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,48% ke 39.944. Indeks S&P 500 naik 0,51% ke 5.613. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,63% ke 18.398. Laba kuartal kedua JPMorgan Chase meningkat karena kenaikan
fee untuk
investment banking dan keuntungan akuntansi sebesar US$ 8 miliar dari kesepakatan pertukaran saham dengan Visa. Namun, saham bank terbesar di dunia ini turun tipis 0,2% dalam perdagangan premarket yang berombak.
Harga saham Wells Fargo turun 5,5% karena pendapatan bunga kuartalan bank ini meleset dari perkiraan. Sementara harga saham Citigroup naik 2,8% setelah membukukan lonjakan pendapatan
investment banking dan keuntungan di divisi layanannya. Kinerja emiten bank ini dirilis di tengah ekspektasi bahwa beberapa bank terbesar di AS akan melaporkan laba kuartal kedua yang lebih lemah. Para pengamat memperkirakan pembayaran bunga yang lebih rendah dan penyisihan yang lebih tinggi untuk pinjaman yang memburuk.
Baca Juga: Lima Saham Melantai di BEI Pekan Ini, Mana yang Paling Cuan? Ketika S&P 500 dan Nasdaq mencapai puncak barunya, investor mengharapkan pertumbuhan laba yang kuat dari perusahaan-perusahaan di luar perusahaan teknologi kelas berat seperti Nvidia, sehingga reli saham-saham AS dapat meluas. “Pendapatan bank-bank besar, pendapatan perusahaan teknologi besar, dan pendapatan perusahaan konsumen akan menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan, karena perusahaan-perusahaan ini sangat bergantung pada kekuatan perekonomian,” kata Clark Bellin, presiden dan kepala investasi Bellwether Wealth kepada
Reuters. Analis, rata-rata, memperkirakan pendapatan perusahaan S&P 500 akan tumbuh sebesar 10,1% selama kuartal kedua dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal kedua tahun lalu, pendapatan perusahaan S&P 500 turun 2,8%, menurut data LSEG IBES. Perusahaan keuangan kemungkinan akan membukukan pertumbuhan laba sebesar 6,7%. Kemarin, indeks harga konsumen AS turun di bulan Juni, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga di bulan September. Laporan terbaru yang dirilis malam ini menunjukkan indeks harga produsen naik 0,2% secara bulanan di bulan Juni, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 0,1%. Secara tahunan, angka PPI naik 2,6%, dibandingkan perkiraan kenaikan 2,3%. “PPI yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat merupakan pengingat penting bahwa inflasi masih ada dan data inflasi dapat berubah-ubah,” kata Bellin.
Baca Juga: IHSG Naik 1,02% Sepekan, Tiga Saham BUMN Top Leaders Bursa Para pelaku pasar masih melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 93% pada bulan September, naik dari 72% pada minggu lalu, menurut alat FedWatch CME Group. Fokus saat ini beralih ke laporan survei konsumen Universitas Michigan, yang akan dirilis setelah pasar dibuka. Kemarin, S&P 500 dan Nasdaq mencatat sesi terburuknya dalam lebih dari dua bulan. Penurunan ini terjadi akibat rotasi dari saham-saham berkapitalisasi besar ke saham-saham berkapitalisasi kecil, yang kinerjanya buruk tahun ini. Rotasi ini juga membuat indeks blue-chip Dow Jones berada di jalur menuju minggu terbaiknya dalam empat minggu terakhir.
Harga saham Tesla turun 1,7% setelah UBS menurunkan peringkat saham pembuat kendaraan listrik itu menjadi "jual" dari "netral". Harga saham BNY naik 2,5% setelah bank AS tersebut membukukan kenaikan laba bersih kuartal kedua sebesar 10%. Harga saham AT&T turun 1,5% setelah perusahaan telekomunikasi tersebut mengatakan data dari sekitar 109 juta akun pelanggan yang berisi catatan panggilan dan SMS dari tahun 2022 telah diunduh secara ilegal pada bulan April. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati