Wall Street menguat tajam, kinerja emiten menyokong kenaikan saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat tajam pada hari Selasa (20/7) dan berbalik dari penurunan beruntun karena serangkaian laporan pendapatan yang optimistis dan optimisme ekonomi yang menguat. Ketiga indeks saham utama AS naik lebih dari 1% dengan blue-chip Dow memimpin kenaikan.

Selasa (20/7), Dow Jones Industrial Average naik 1,62%, menjadi 34.511,99. Indeks S&P 500 naik 1,52%, menjadi 4.323,06. Nasdaq Composite menguat 1,57%, menjadi 14.498,88.

S&P mencatat kenaikan pertamanya dalam empat hari, dan Nasdaq membukukan kenaikan pertamanya dalam enam hari. "Ini adalah mentalitas buy-the-dip yang masuk ke pasar," kata Chuck Carlson, chief executive officer di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana kepada Reuters.


Saham-saham dengan kapitalisasi kecil dan transportasi yang sensitif secara ekonomi mengungguli pasar yang lebih luas. Yield US Treasury naik dari posisi terendah lima bulan, setelah penurunan sesi tunggal terbesar sejak Februari di sesi sebelumnya. Hal ini mendukung bank-bank yang rentan terhadap suku bunga.

Baca Juga: PPKM Darurat diperpanjang, simak prediksi pergerakan IHSG ke depan

Carlson menambahkan bahwa saham yang sensitif secara ekonomi naik pada perdagangan Selasa. "Ketika (imbal hasil Treasury) 10-tahun turun dalam waktu singkat, itu biasanya tidak terjadi dengan ekonomi yang seharusnya tumbuh. Penguatan imbal hasil 10-tahun menunjukkan bahwa mungkin ekonomi tidak akan tumbang," ujar dia.

Varian Covid-19 Delta yang sangat menular yang menjadi penyebab utama sebagian besar infeksi baru, telah memicu aksi jual pada perdagangan sebelumnya. "Hal-hal seperti varian Delta tentu dapat berdampak pada margin," kata Carlson. 

Sementara musim pelaporan kinerja kuartal kedua terus berlanjut. Dari 56 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerja, sekitar 91% telah mengalahkan konsensus menurut Refinitiv. Analis sekarang melihat pertumbuhan pendapatan S&P tahunan sebesar 72,9% untuk periode April-Juni, peningkatan yang signifikan dari pertumbuhan 54% yang terlihat pada awal kuartal.

Baca Juga: Ini penyebab lesunya pergerakan saham-saham berfundamental bagus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati