Wall Street dibuka menguat ditopang saham Boeing yang melesat 7,3%



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street naik tipis di perdagangan Senin (29/6) setelah aksi jual besar-besar di pekan lalu. Hingga pukul 21.50 WIB, Dow Jones Industrial Average naik 344,20 poin, atau 1,38% ke 25.359,75, indeks S&P 500 menguat 22,65 poin, atau 0,75%, ke 3,031,70, dan Nasdaq Composite naik 34,29 poin, atau 0,35 %, ke 9,791.51.

Penopang utama pergerakan indeks saham Amerika Serikat (AS) ini datang dari optimisme pasar terhadap rebound ekonomi yang didukung stimulus bahkan ketika kasus virus corona terus melonjak. Salah satu penggerak indeks saham berada di zona hijau adalah kenaikan saham Boeing yang mendorong indeks blue-chip Dow Jones menguat 1,38%.

Baca Juga: Bursa Asia tergelicir, didorong meningkatnya kasus virus corona


Saham pembuat pesawat itu menguat 7,3% setelah Federal Aviation Administration mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah menyetujui penerbangan uji sertifikasi utama untuk 737 MAX yang dapat dimulai segera pada hari awal pekan ini. 

Dari 11 sub-indeks S&P 500, hanya sektor teknologi informasi yang berada di zona merah. Sektor industri dan material memimpin kenaikan dengan lompatan masing-masing lebih dari 1,5%.

"Pasar mengambil kenyamanan luar biasa dalam kenyataan bahwa selama kita mengandung virus, ekonomi akan pulih dengan sangat cepat dan Anda akan melihat stok siklus mulai bergerak lagi," kata Thomas Hayes, Managing Member Great Hill Capital LLC di New York.

Benchmark S&P 500 telah pulih sejak ambruk yang disebabkan oleh pandemi virus corona pada bulan Maret, naik sekitar 16% sejak April dan ditetapkan sebagai kuartal terbaik sejak 1998. Hal itu terjadi setelah banjir stimulus fiskal dan moneter dari pemerintah AS yang diharapkan dapat mengerek data ekonomi.

Baca Juga: Hari ini IHSG terkoreksi tipis 0,05%, bagaimana nasib besok?

Data pada hari Senin menunjukkan, kontrak untuk membeli rumah rebound ke rekor paling tinggi di bulan Mei. Ini menunjukkan bahwa pasar perumahan mulai berbalik. Akhir minggu ini, investor akan fokus pada data tenaga kerja, kepercayaan konsumen dan data manufaktur untuk bulan Juni.

Namun, volatilitas telah meningkat sejak akhir pekan lalu karena jumlah kasus Covid-19 melonjak, dengan pengukur rasa takut Wall Street sekarang melayang di level dekat tertinggi dua minggu.

Penghitungan Reuters menunjukkan, angka kematian akibat penyakit pernapasan mencapai setengah juta pada hari Minggu (28/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari