KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street dibuka lebih tinggi pada hari Rabu (10/7) karena kekuatan saham perusahaan-perusahaan terbesarnya memicu rekor. Pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan data inflasi penting diperkirakan akan memberikan lebih banyak arahan pada minggu ini. Rabu (10/7) pukul 20.47 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat tiis 0,04% ke 39.307. Indeks S&P 500 menguat 0,26% ke 5.591. Nasdaq Composite menguat 0,49% ke 18.516. Harga saham Nvidia, favorit chip AI, melonjak 2,1% dalam perdagangan pra-pasar setelah mencapai level tertinggi hampir tiga minggu di sesi sebelumnya. Harga saham Tesla juga naik 0,3% setelah HSBC menaikkan target harga saham pembuat kendaraan listrik tersebut. Harga saham Tesla mencatat kenaikan beruntun terpanjang dalam 10 hari tahun ini hingga kemarin.
Saham-saham yang disebut "Magnificent Seven" lainnya, termasuk Apple, Alphabet, dan Microsoft, naik antara 0,3% dan 0,5%, karena imbal hasil Treasury AS merosot.
Baca Juga: IHSG Menguat ke Level 7.287, Simak Rekomendasi Saham Kamis (11/7) Sejumlah saham-saham berkapitalisasi besar telah menjadi kekuatan utama di balik reli Wall Street tahun ini. Reli ini menimbulkan pertanyaan tentang kapan sektor lain di pasar dapat mengejar ketertinggalannya dan menyebabkan beberapa pengamat pasar menyerukan diversifikasi yang lebih besar. Saham-saham chip lainnya termasuk Arm Holdings dan Micron Technology masing-masing naik lebih dari 1,1%. Harga saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co yang terdaftar di AS, pembuat chip kontrak terbesar di dunia, naik 2,5% setelah pendapatan kuartal kedua dengan mudah melampaui perkiraan. Indeks acuan S&P 500 ditutup pada level tertinggi sepanjang masa untuk sesi kelima berturut-turut pada hari Selasa. Sementara Nasdaq yang sarat teknologi mencatat rekor penutupan tertinggi keenam, setelah harapan penurunan suku bunga pada bulan September mendapat dorongan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Powell mengatakan AS tidak lagi berada dalam perekonomian yang terlalu panas. Namun, seperti yang diharapkan, Powell menahan diri untuk tidak berkomitmen pada batas waktu pengurangan suku bunga pada kesaksiannya di depan Kongres. Dia dijadwalkan hadir di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR pada pukul 10 pagi waktu setempat untuk pertanyaan lebih lanjut dari anggota parlemen.
Baca Juga: IHSG Akhirnya Menguat Sejak Awal 2024, Ini Big Caps Dengan Net Buy Asing Terbesar "Powell memberikan pernyataan yang sedikit lebih dovish dari yang kami perkirakan. Dia dengan sengaja mencoba memberikan sinyal kepada pasar bahwa jika terdapat angka inflasi yang baik pada minggu ini, maka bulan September akan kembali dipertimbangkan sebagai kemungkinan penurunan suku bunga," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi untuk Independent Advisor Alliance kepada
Reuters. Perkiraan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September meningkat menjadi 74% pada hari Rabu, naik dari sekitar 70% kemarin dan 45% pada bulan lalu, menurut FedWatch CME. Komentar dari pejabat Fed Austan Goolsbee, Michelle Bowman, dan Lisa Cook juga diharapkan akan disampaikan pada hari ini.
Perhatian kini akan beralih ke data inflasi AS minggu ini. Indeks Harga Konsumen akan dirilis pada hari Kamis (11/7) dan laporan Indeks Harga Produsen pada hari Jumat (12/7). Musim laporan laba kuartal kedua dimulai minggu ini dengan bank-bank besar yang akan melaporkan kinerja keuangan pada hari Jumat. Rilis kinerja ini akan menjadi ujian utama apakah perusahaan-perusahaan megacaps yang tinggi dapat membenarkan valuasi yang mahal dan melanjutkan kinerja mereka yang kuat. Harga saham Goodyear Tire & Rubber Company naik 1,6% setelah laporan bahwa Yokohama Rubber Jepang sedang dalam pembicaraan untuk membeli bisnis ban
off-road setidaknya senilai US$ 1 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati