Wall Street Menunggu Data Inflasi AS, Nasdaq Ditopang Kenaikan Saham Microsoft



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak bervariasi di pekan terakhir bulan April. Pasar saham digerakkan oleh rilis kinerja keuangan emiten kuartal pertama sekaligus diliputi kehati-hatian menjelang rapat Federal Reserve di awal Mei pekan depan.

Dow Jones Industrial Average turun 228,96 poin atau 0,68% menjadi 33.301,87. Indeks S&P 500 turun 15,64 poin atau 0,38% ke 4.055,99. Nasdaq Composite ditutup naik 0,47% atau 55,19 poin pada 11.854,35.

Nasdaq yang padat teknologi ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Rabu (26/4) setelah hasil Microsoft Corp yang kuat mendorong saham teknologi. Tetapi S&P 500 dan Dow Jones jatuh karena kekhawatiran tentang melemahnya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan sektor perbankan.


Saham transportasi yang sensitif secara ekonomi mengalami hari terlemah dalam 11 bulan. Saham bank turun karena bank regional First Republic mencapai rekor terendah. Investor gelisah untuk sektor perbankan sejak kegagalan dua bank AS baru-baru ini.

Baca Juga: IHSG Melejit Diiringi Net Buy Rp 1,8 Triliun, ASII, TLKM, BBCA Paling Banyak Dibeli

Harga saham Microsoft menguat 7,2% menyusul pendapatan dan penjualan kuartalan yang optimistis, termasuk produk kecerdasan buatan yang kuat. Kenaikan harga saham Microsoft turut mengangkat harga saham di perusahaan seperti saingan komputasi awan Amazon.com Inc yang naik 2,3%; perusahaan analitik data Datadog, naik 10,5%; dan raksasa data cloud Snowflake Inc, yang ditutup naik 8,5%.

Alphabet Inc melaporkan hasil kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan dan rencana pembelian kembali saham senilai US$ 70 miliar. Tetapi harga saham Alphabet ditutup turun tipis 0,1%.

"Pasar sedang mencari ke mana arah ekonomi dan perusahaan. Kami memiliki beberapa laporan pendapatan yang bagus tetapi investor menyadari itu tidak cukup untuk mengklarifikasi jalan ke depan," kata Lisa Erickson, kepala pasar publik U.S. Bank Wealth Management di Minneapolis kepada Reuters.

Erickson menambahkan bahwa investor menunggu tiga hal hingga pekan depan. Investor menunggu lebih banyak laporan pendapatan, pembacaan inflasi utama pada hari Jumat, serta pertemuan Federal Reserve minggu depan.

Baca Juga: Melesat Setelah Libur Lebaran, IHSG Diprediksi Kembali Menguat pada Kamis (27/4)

Indeks teknologi S&P 500 adalah satu-satunya pemenang di antara 11 sektor industri utama benchmark. Indeks sektor teknologi ditutup naik 1,7% setelah sempat menguat hingga 2,8%.

Rata-rata Dow Transports merosot 3,6%, mengarah ke penurunan dua hari terbesar sejak Mei 2022. Indeks tersebut dirugikan oleh kegelisahan ekonomi setelah data barang modal yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Rabu dan hasil United Parcel Service yang lemah pada hari Selasa.

Pesanan baru untuk barang modal utama manufaktur AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Maret dan pengiriman menurun. Data terbaru ini menunjukkan bahwa pengeluaran bisnis untuk peralatan kemungkinan tetap menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.

Namun, perkiraan pendapatan tampak jauh lebih optimistis setelah laporan bullish Selasa malam. Analis sekarang mengharapkan kontraksi 3,2% pada laba kuartal pertama untuk perusahaan S&P 500 dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 3,9% sehari sebelumnya.

Dari 163 perusahaan S&P 500 yang melaporkan laba kuartal pertama hingga Rabu pagi, 79,8% melampaui ekspektasi analis, sesuai data Refinitiv IBES. Rata-rata sebelumnya, 66% perusahaan mengalahkan perkiraan.

Baca Juga: IHSG Naik 1,29% ke 6.910 Rabu (26/4), AMRT, INKP, ASII Top Gainers LQ45

Namun, saham bank regional First Republic Bank merosot 29,8%, mencapai rekor terendah baru untuk hari kedua berturut-turut. Penurunan harga saham First Republic menekan indeks bank S&P 500 turun 1,4%.

Investor khawatir dengan laporan bahwa pemerintah AS tidak mau merekayasa penyelamatan setelah First Republic melaporkan anjloknya simpanan awal pekan ini.

Selain itu, regulator bank AS sedang mempertimbangkan prospek untuk menurunkan penilaian pribadi mereka terhadap First Republic, yang dapat membatasi pinjamannya dari Fed, menurut laporan Bloomberg News. Saham bank ini telah jatuh 96,1% sepanjang 2023.

Namun, saham PacWest Bancorp, bank regional lain, naik 7,5% karena mengalahkan estimasi laba kuartal pertama dan menstabilkan arus keluar deposito.

Harga saham induk Facebook, Meta Platforms Inc, naik sekitar 10% setelah bel penutupan. Kenaikan harga saham Meta dipicu perkiraan pendapatan kuartal kedua yang melebihi ekspektasi analis karena pasar periklanan digital beralih ke platform yang telah dicoba dan diuji seperti Facebook dan Instagram.

Harga saham Activision Blizzard anjlok 11,4% setelah regulator persaingan Inggris mencegah pengambilalihannya oleh Microsoft karena masalah antimonopoli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati