KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street merosot karena kekhawatiran suku bunga membuat imbal hasil US Treasury terus naik. Investor bergulat dengan prospek kebijakan moneter ketat yang berkepanjangan oleh Federal Reserve dan dampak selanjutnya terhadap perekonomian. Selasa (26/9) pukul 21.29 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,75% ke 33.752. Indeks S&P 500 melorot 1,02% ke 4.293. Nasdaq Composite terjun 1,09% ke 13.126. Saham-saham pertumbuhan megacap termasuk Apple, Microsoft, Meta Platforms, Amazon.com dan Tesla turun antara 0,8% dan 1,2%. Seluruh 11 sektor S&P 500 diperdagangkan melemah, dengan real estate, utilitas dan teknologi informasi yang paling terpukul, turun antara 0,8% dan 1,3%.
Ketiga indeks saham utama AS akan mencatat penurunan kuartalan untuk pertama kalinya tahun ini menjelang hari-hari perdagangan terakhir bulan September. Memberikan tekanan pada pasar saham, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2 dan 10 tahun telah mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun setelah The Fed memberikan prospek suku bunga jangka panjang yang
hawkish. Bank-bank sentral lain diperkirakan juga mengambil sikap serupa.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG untuk Perdagangan Rabu (27/9) "Ada begitu banyak ketidakpastian di pasar, suku bunga pada tingkat (tinggi) ini dan kapan akan turun adalah pendorong terbesarnya," kata Chris Giamo, kepala perbankan komersial di TD Bank kepada
Reuters. Taruhan para pedagang terhadap suku bunga acuan tetap tidak berubah pada bulan November dan Desember masing-masing mendekati 75% dan 59%, menurut FedWatch CME. Sementara itu, penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin diperkirakan akan dilakukan pada awal bulan Maret. Yang menambah kekhawatiran investor adalah kemungkinan penutupan sebagian pemerintahan AS pada hari Minggu, yang menurut lembaga pemeringkat Moody's, kemungkinan akan menjadi menjadi pemberat bagi peringkat kredit AS. “Lingkungan politik yang terpolarisasi, ketidakpastian kondisi makroekonomi, dan kemudian penutupan pemerintahan akan menciptakan wilayah abu-abu di mana tidak ada jalan yang jelas,” tambah Giamo dari TD Bank.
Baca Juga: Window Dressing Diramal Terjadi Tahun Ini, Simak Saham Rekomendasi Analis Laporan Goldman Sachs menunjukkan dana lindung nilai meningkatkan taruhan
bearish mereka terutama pada saham-saham AS minggu lalu. Sebagian besar klien menambahkan posisi
short (jual) dan menghilangkan posisi
long (beli). Kebijakan konsumen, sektor industri dan keuangan merupakan sektor yang paling banyak terjual bersih. Sepanjang minggu ini, data termasuk data barang tahan lama, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan Agustus, produk domestik bruto kuartal kedua, serta pernyataan pembuat kebijakan Fed seperti Ketua Jerome Powell akan dipantau. Di antara saham individu, Immunovant melonjak 77% setelah pengembang obat tersebut mengatakan pengobatan antibodinya berhasil dalam uji coba tahap awal. Harga saham Roivant Sciences, pemegang saham terbesar perusahaan berdasarkan data LSEG, naik 15,2%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati