Wall Street Merosot pada Senin (4/10) di Pekan Pemilu AS dan Rapat Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup turun setelah sesi yang bergejolak pada hari Senin (4/11). Investor bersiap untuk minggu yang krusial di mana warga Amerika Serikat (AS) akan memilih presiden baru pada Selasa, 5 November 2024 dan Federal Reserve akan mengumumkan pernyataan kebijakannya pada Kamis, 7 November 2024.

Senin (4/11), Dow Jones Industrial Average turun 257,59 poin atau 0,61% menjadi 41.794,60. Indeks S&P 500 turun 16,11 poin atau 0,28% menjadi 5.712,69. Nasdaq Composite turun 59,93 poin atau 0,33% menjadi 18.179,98.

Calon presiden Donald Trump dan Kamala Harris sama-sama berjuang untuk mendapatkan keunggulan di hari terakhir perlombaan yang menurut jajak pendapat sangat ketat. Butuh waktu berhari-hari untuk menentukan pemenangnya.


Beberapa yang disebut Trump trade mereda setelah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Harris, wakil presiden Demokrat, unggul di Iowa, yang memicu penurunan dolar AS, imbal hasil Treasury, dan bitcoin. Trump Media & Technology Group ditutup naik 12,37%, bangkit kembali dari kerugian awal hampir 6%.

Mengingat jajak pendapat Iowa, peluang Harris melawan mantan presiden dari partai Republik itu meningkat di beberapa situs taruhan, yang dipandang banyak pelaku pasar sebagai indikator pemilihan.

Baca Juga: Wall St Berjuang Mencari Arah Seiring Meningkatnya Ketidakpastian Seputar Pilpres AS

"Karena kita akan menunggu hingga Kamis atau lebih, setidaknya, untuk mengetahui siapa yang menang, sayangnya ini akan menjadi minggu yang cukup fluktuatif," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research di New York seperti dikutip Reuters.

"Pendapatan berjalan dengan baik, The Fed kemungkinan masih akan memangkas suku bunga, satu-satunya ketidakpastian yang sebenarnya adalah pemilihan umum, dan mudah-mudahan itu akan segera diselesaikan sehingga investor dapat kembali berinvestasi," imbuh dia.

Obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun terakhir turun 6,4 basis poin (bps) pada 4,299%, setelah awalnya turun sebanyak 10 bps. Perdagangan yang fluktuatif diperkirakan terjadi hingga pemilihan umum diputuskan dan investor lebih jelas tentang kebijakan pemerintah. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun telah turun selama lima bulan berturut-turut sebelum melonjak sekitar 48 bps pada bulan Oktober.

Russell 2000 naik 0,4% karena penurunan imbal hasil mendukung saham berkapitalisasi kecil, yang dianggap lebih mungkin mendapat manfaat dari suku bunga yang lebih rendah.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.479, Saham Big Cap Ini Turun 5 Hari Beruntun Hingga Senin (4/11)

Indeks Volatilitas CBOE, yang juga dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, naik tipis menjadi 21,94. Indeks VIX ini tetap di atas rata-rata jangka panjangnya sebesar 19,46 karena mendekati level tertinggi hampir dua bulan yang dicapai minggu lalu sebesar 23,42.

Investor sebagian besar memperkirakan penurunan suku bunga Fed sebesar 25 bps pada pengumuman kebijakan pada hari Kamis. FedWatch Tool milik CME menunjukkan pasar memperkirakan peluang penurunan sebesar 98%, dengan peluang bank sentral mempertahankan suku bunga tetap stabil hanya sebesar 2%.

Peraih keuntungan terbesar di antara 11 sektor utama S&P adalah energi yang naik 1,87% karena harga minyak naik setelah OPEC+ memutuskan untuk menunda rencana peningkatan produksi.

Baca Juga: Pasar Wait and See, Instrumen Investasi Apa yang Menarik?

Harga saham perusahaan chip Nvidia naik 0,48%. Pada hari Jumat, S&P Dow Jones Indices mengatakan perusahaan tersebut akan menggantikan Intel di Dow Jones Industrial Average. Saham Intel merosot 2,93% sehingga membebani Dow.

Harga saham operator hotel Marriott International turun 1,59% setelah memangkas perkiraan laba tahun 2024 karena permintaan perjalanan domestik yang lemah di AS dan China.

Constellation Energy menjadi saham yang berkinerja terburuk di S&P 500, jatuh 12,46%. Pada hari Jumat, Komisi Pengaturan Energi Federal menolak kesepakatan untuk meningkatkan kapasitas daya pusat data Amazon yang terhubung langsung ke pembangkit listrik tenaga nuklir Talen Energy di Pennsylvania. Keputusan tersebut membebani sektor utilitas, yang turun 1,21%.

Volume di bursa AS adalah 11,31 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,71 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Selanjutnya: Siap Eksekusi Program Makan Bergizi Gratis, Kemensos: Tinggal Tunggu Arahan Presiden

Menarik Dibaca: Deretan Ide Ucapan Hari Cinta Pupsa dan Satwa Nasional 2024 yang Menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati