Wall Street Mixed, Dow Jones Menguat Saat Nasdaq Tertekan di Awal Pekan Rapat The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham utama AS dibuka beragam pada hari Senin (16/9). Kehati-hatian mulai terlihat di Wall Street menjelang keputusan kebijakan moneter penting Federal Reserve yang akan dirilis akhir minggu ini.

Mayoritas pedagang memperkirakan pemotongan tajam suku bunga. Menyusul serangkaian data ekonomi dan komentar dari mantan pembuat kebijakan dalam beberapa minggu terakhir, para pedagang mulai bertaruh pada keputusan apa yang akan diambil bank sentral selama pertemuannya pada tanggal 17 hingga 18 September.

Senin (16/9) pukul 21.18 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,57% ke 41.629. Indeks S&P 500 menguat tipis 0,07% ke 5.629. Nasdaq Composite turun 0,47% ke 17.601.


Peluang untuk penurunan suku bunga 50 basis poin adalah 65% dari 30% seminggu yang lalu, menurut CME FedWatch Tool, yang menunjukkan probabilitas 35% untuk pengurangan 25 basis poin. Ada kekhawatiran bahwa pemangkasan suku bunga yang terlalu besar dapat berarti Fed melihat ekonomi mendingin dengan laju yang lebih cepat dari yang diantisipasi.

Baca Juga: Menakar Dampak Pilkada 2024 Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

"Investor berpengaruh telah berbicara tentang perlunya pemotongan 50 basis poin dan kami melihat peningkatan pembicaraan tentang risiko resesi. Akibatnya, ada taruhan bahwa kita akan mendapatkan sesuatu selain pemotongan 25 basis poin," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research kepada Reuters.

Pasar saham telah mengalami kenaikan sejak awal tahun ini karena ekspektasi bahwa bank sentral paling berpengaruh di dunia akan segera memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya. S&P 500 dan Dow saat ini mendekati rekor tertinggi.

Indeks acuan dan Nasdaq yang sarat teknologi mencatat lonjakan mingguan terbesar dalam sekitar 11 bulan pada hari Jumat. Analis mengaitkan optimisme tersebut dengan tanda-tanda ekonomi yang kuat daripada ekspektasi penurunan suku bunga.

Indeks berkapitalisasi pasar kecil Russell 2000 telah naik lebih dari 7% sepanjang tahun ini dan mencapai level tertingginya dalam lebih dari seminggu pada hari Jumat.

Baca Juga: Suku Bunga Berpotensi Turun, Cek Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Hingga Akhir 2024

Dalam data ekonomi, penjualan ritel, klaim pengangguran mingguan, pembangunan rumah dan produksi industri akan dirilis pekan ini.

Di antara saham pertumbuhan yang sensitif terhadap suku bunga, harga saham Nvidia turun 1,7%, sementara harga saham Microsoft dan Tesla masing-masing turun 0,20% dalam perdagangan pra-pasar.

Sebagian besar saham semikonduktor juga diperdagangkan lebih rendah. Harga saham Micron Technology turun 3% setelah mencapai titik tertinggi hampir dua minggu pada hari Jumat. Harga saham Broadcom dan Qualcomm masing-masing turun lebih dari 1,3%.

Harga saham Apple merosot 2,5% setelah seorang analis di TF International Securities mengatakan permintaan untuk model iPhone 16 terbarunya lebih rendah dari yang diharapkan.

Baca Juga: Cermati Proyeksi IHSG dan Pilihan Saham di Pekan FOMC The Fed dan RDG BI

Harga saham Intel Corp naik 1,3% setelah sebuah laporan menunjukkan pembuat chip tersebut secara resmi memenuhi syarat untuk mendapatkan hibah federal sebanyak US$ 3,5 miliar untuk membuat semikonduktor bagi Departemen Pertahanan AS.

Saham kripto mengalami tren penurunan, dengan MicroStrategy dan Coinbase masing-masing merosot lebih dari 2% karena harga bitcoin turun.

Alcoa naik 1,6% setelah pembuat aluminium tersebut kemarin mengatakan bahwa mereka akan menjual 25,1% saham dalam usaha patungannya dengan Ma'aden dari Arab Saudi seharga US$ 1,1 miliar.

Saham Bausch + Lomb yang terdaftar di AS melonjak 20% setelah sebuah laporan mengatakan bahwa perusahaan perawatan mata tersebut sedang menjajaki penjualan.

Selanjutnya: AI Membantu Perusahaan Kurangi Jejak Karbon Sekaligus Meningkatkan Margin Keuntungan

Menarik Dibaca: Zoho Perkenalkan Zoho CRM for Everyone, Bantu Kerja Tim Penjualan Perusahaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati