Wall Street Mixed, Dow Jones Naik di Tengah Kenaikan US Treasury yang Menekan Pasar



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi di akhir perdagangan Rabu (8/5), dengan indeks Dow Jones Industrial Avarage naik, karena investor terus bertaruh pada kebijakan moneter AS yang mendukung.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 172,13 poin, atau 0,44% ke level 39.056,39, S&P 500 turun 0,03 poin, atau 0,00% ke level 5.187,67 dan Nasdaq Composite turun 29,80 poin, atau 0,18% menjadi 16.302,76.

Di antara sektor-sektor S&P, sektor utilitas naik 1,1%, memperpanjang kenaikannya menjadi 14 dari 16 sesi terakhir, didorong oleh lonjakan saham Vistra Corp 9,1% setelah melaporkan pendapatan yang kuat.


Baca Juga: Wall Street Dibuka Melemah Terpengaruh Imbal Hasil Obligasi yang Menyeret Megacaps

Namun, tujuh dari 11 sektor mengalami penurunan, dengan sektor real estat, material, dan sektor konsumen mencatat kinerja terburuk.

Benchmark Wall Street lainnya melemah karena momentum terhenti dan imbal hasil Treasury AS naik pada hari lelang obligasi 10 tahun. Indeks S&P 500 nyaris stagnan setelah empat sesi menguat, dan Nasdaq Composite turun dua hari berturut-turut.

Tidak banyak berita yang menggerakkan indeks, di luar laporan dari masing-masing perusahaan.

“Kami hanya menunggu katalis berikutnya untuk memulai arah pasar, dan kami mungkin akan mencapainya minggu depan,” kata Kepala Strategi Pasar Ameriprise Anthony Saglimbene. 

Indeks Harga Produsen (PPI) akan dirilis pada 14 Mei, dan Indeks Harga Konsumen (CPI) dijadwalkan pada 15 Mei.

Indeks S&P 500 flat mendekati angka 5.200, yang terakhir ditutup pada tanggal 9 April. Pada hari Rabu, indeks tersebut terhambat oleh penurunan saham Uber yang membukukan kerugian kuartalan yang mengejutkan dan mengeluarkan perkiraan yang suram.

Saham Uber turun 5,7%, merupakan salah satu yang mengalami penurunan terbesar di S&P 500, setelah memperkirakan pemesanan kotor pada kuartal kedua tidak akan memenuhi ekspektasi.

Saham Tesla turun 1,7% setelah Reuters melaporkan jaksa AS sedang memeriksa apakah perusahaan tersebut melakukan penipuan sekuritas atau wire dengan menyesatkan investor dan konsumen tentang kemampuan self-driving kendaraan listriknya.

Saham-saham megacap lainnya seperti Nvidia, Amazon dan Alphabet tergelincir antara 0,2% dan 1,1%, karena imbal hasil Treasury 10-tahun naik tipis.

Baca Juga: Wall St Berakhir Beragam Selasa (7/5), Dow Reli Terpanjang Sejak Desember 2023

Meningkatnya imbal hasil membantu mengurangi optimisme yang dipicu oleh musim pendapatan yang positif dan data pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan minggu lalu yang telah mengurangi kekhawatiran mengenai Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Para pedagang memperkirakan peluang sebesar 67% bagi The Fed untuk memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin pada bulan September, menurut alat Fedwatch CMEGroup, naik dari sekitar 54% pada minggu lalu.

Para pembuat kebijakan The Fed yang berbicara pada hari Rabu tetap konsisten dengan pesan-pesan terbaru, termasuk pada pertemuan kebijakan bank sentral AS minggu lalu.

Pejabat Fed Boston Susan Collins mengatakan penetapan kebijakan moneter saat ini akan memperlambat perekonomian dengan cara yang menurutnya diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke target The Fed sebesar 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi