Wall Street mixed, Nasdaq kembali capai rekor baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak bervariasi pada perdagangan kemarin. Rabu (23/6), Nasdaq naik ke rekor penutupan tertinggi pada hari Rabu, didorong oleh reli di Tesla Inc. Sementara S&P 500 dan Dow Jones turun, bahkan ketika investor mendukung data yang menunjukkan rekor puncak untuk aktivitas pabrik AS pada bulan Juni.

Dow Jones Industrial Average turun 0,21% menjadi berakhir pada 33.874,24 poin. S&P 500 kehilangan 0,11% menjadi 4.241,84. Nasdaq Composite naik 0,13% menjadi 14.271,73.

S&P 500 telah naik sekitar 13% pada tahun 2021, sedangkan Nasdaq dan Dow naik sekitar 11%.


Perusahaan data IHS Markit mengatakan Indeks Manajer Pembelian manufaktur AS naik ke angka 62,6 bulan ini, mengalahkan perkiraan 61,5. Tetapi produsen masih berjuang untuk mengamankan bahan baku dan pekerja berkualitas yang secara substansial menaikkan harga.

"Survei tingkat tinggi hari ini akan memberikan beberapa konfirmasi bagi The Fed bahwa waktu untuk mulai melepaskan pedal gas tidak jauh lagi," kata Jai ​​Malhi, ahli strategi pasar global di JPMorgan Asset Management kepada Reuters.

Baca Juga: Tips alokasi investasi dan dana darurat di tengah ketidakpastian ekonomi

Pada hari Selasa, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali niat bank sentral untuk tidak menaikkan suku bunga terlalu cepat, hanya berdasarkan ketakutan akan inflasi yang akan datang. Komentar Powell mengikuti proyeksi Fed seminggu yang lalu tentang kenaikan suku bunga segera setelah 2023, lebih cepat dari yang diantisipasi. 

Sejak itu, saham-saham pertumbuhan, termasuk nama-nama teknologi besar seperti Tesla dan Nvidia, sebagian besar menguat dan mengungguli saham-saham bernilai, seperti bank dan perusahaan material. "Orang-orang menghabiskan uang untuk apa yang berhasil. Orang-orang pada dasarnya mengejar momentum dan mereka menggunakan kinerja tiga tahun terakhir untuk mencari tahu apa yang harus dikejar," kata Mike Zigmont, kepala perdagangan dan penelitian di Harvest Volatility Management di New York.

Delapan dari 11 indeks sektor S&P utama turun, dengan utilitas turun sekitar 1% dan memimpin penurunan, diikuti oleh penurunan 0,6% pada material. Harga saham Tesla melonjak 5,3% setelah pembuat kendaraan listrik ini mengatakan telah membuka stasiun pengisian tenaga surya dengan penyimpanan daya di tempat di ibukota Tibet Lhasa, fasilitas pertama di China. Kenaikan harga saham ini memangkas penurunan harga pada tahun 2021 menjadi sekitar 7%.

Baca Juga: IHSG melemah saat bursa Asia mayoritas menguat, ini kata analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati