Wall Street Mixed, Perhatian Investor Tertuju Pada Laporan Pendapatan Perusahaan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi di akhir perdagangan Jumat (27/10), dengan mayoritas indeks melemah. Investor mencerna laporan keuangan perusahaan yang beragam. Sementar aitu, data ekonomi tampaknya mendukung skenario suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industral Average melemah 366,71 poin atau 1,12% ke 32.417,59, S&P 500 turun 19,86 poin atau 0,48% ke 4.117,37 dan Nasdaq Composite naik 47,40 poin atau 0,38% ke 12.643,01. Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi di akhir perdagangan Jumat (27/10), dengan mayoritas indeks melemah.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,55 miliar saham dengan rata-rata 10,69 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.


Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Naik, Data Inflasi Mengangkat Sentimen

Indeks Nasdaq menguat, didukung kenaikan saham-saham teknologi dan momentum terkait teknologi yang dipimpin oleh Amazon.com, Apple dan Meta Platforms. 

Ketiga indeks mencatat kerugian mingguan lebih dari 2%.

Saham Amazon.com melonjak 6,8% setelah raksasa e-commerce tersebut melaporkan pertumbuhan bisnis cloud-nya stabil dan memperkirakan peningkatan pendapatan selama musim liburan.

Saham Intel melonjak 9,3% menyusul laporan triwulanan pembuat chip yang mengalahkan konsensus, mengangkat seluruh sektor.

“Sulit untuk melawan tren di pasar, dan trennya semakin rendah,” kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky. 

"Labanya baik-baik saja tetapi tidak memberikan katalis yang memicu pembalikan ke atas."

Laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) dari Departemen Perdagangan menunjukkan inflasi secara bertahap mereda sesuai perkiraan, semakin mendekati target tahunan Federal Reserve sebesar 2%, sementara belanja konsumen, yang menyumbang sekitar 70% perekonomian AS, secara mengejutkan mencatat kenaikan yang kuat. 

“Perekonomian akan baik-baik saja dengan inflasi sekitar 3%,” tambah Mayfield. 

"Ini adalah langkah terakhir untuk mencapai target The Fed saat ini. Itu tergantung seberapa agresif keinginan (The Fed) untuk mengejar suku bunga sebesar 2%. Itu adalah pertanyaan besarnya."

Baca Juga: Wall Street Ditutup Melemah, Terseret Data Pendapatan yang Beragam dan Data yang Kuat

Data tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada pertemuan kebijakan bulan November.

Pelaku pasar mendekati akhir pekan musim laporan pendapatan yang sibuk, di mana hampir sepertiga perusahaan di S&P 500 membukukan hasil kuartal ketiga.

Pada hari Jumat, musim pelaporan pada dasarnya telah mencapai setengah jalan, dengan 245 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan. Dari jumlah tersebut, 78% menghasilkan pendapatan yang mengalahkan konsensus.

Analis sekarang memperkirakan pertumbuhan pendapatan S&P tahunan secara agregat sebesar 4,3%, naik tajam dibandingkan pertumbuhan 1,6% yang terlihat pada awal bulan.

“Pendapatan perusahaan teknologi besar dihargai karena kesempurnaannya, dan sebagian besar hanya bagus. Itu tidak cukup,” kata Mayfield. 

"Tetapi gambaran keseluruhannya bagus. Ini bisa menjadi landasan untuk reli hingga akhir tahun."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi