KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak mixed pada perdagangan Kamis (19/8). Semalam, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite menguat sementara Dow Jones turun. Dow Jones Industrial Average turun 66,57 poin atau 0,19% menjadi 34.894,12. Indeks S&P 500 naik 5,53 poin atau 0,13% menjadi 4.405,8. Nasdaq Composite menambahkan 15,87 poin atau 0,11% menjadi 14.541,79. Data menunjukkan bahwa jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah 17-bulan minggu lalu. Angka ini menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang kuat.
Baca Juga: Ambruk 2,06% ke level 5.992 , ini proyeksi IHSG pada perdagangan Jumat (20/8) Pergerakan
mixed ini terjadi setelah aksi jual hari sebelumnya. Penurunan terjadi setelah risalah dari pertemuan Fed Juli menunjukkan para pejabat merasa ada kemungkinan bahwa tolok ukur utama untuk penurunan stimulus dapat dicapai tahun ini. "Ada banyak investor yang bergulat dengan prospek pertumbuhan ekonomi global, dan seberapa agresif The Fed akan mengurangi stimulus," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago kepada
Reuters. Saham-saham teknologi naik 1% di antara sektor-sektor S&P 500, dibantu oleh kenaikan 4% saham Nvidia Corp. Perusahaan chip tersebut memperkirakan pendapatan kuartal ketiga di atas ekspektasi Wall Street pada Rabu malam karena keuntungan dari lonjakan permintaan.
Baca Juga: Wall Street memerah di tengah kekhawatiran tapering off The Fed Rebound dalam ekonomi AS termasuk musim pendapatan perusahaan kuartal kedua yang luar biasa. Apalagi kebijakan moneter yang akomodatif berlanjut dan mendukung sentimen positif untuk pasar saham. S&P 500 naik sekitar 100% sejak level terendah pandemi Maret 2020.
Tapi, investor mengatakan saham mungkin akan mengalami penurunan yang signifikan, dengan S&P 500 belum mengalami
pullback 5% tahun ini. Fokus beralih ke konferensi penelitian tahunan Fed di Jackson Hole, Wyoming, minggu depan untuk mencari sinyal langkah bank sentral selanjutnya. "Variabel ekonomi utama terus menjadi inflasi. Apakah itu sementara, apakah permanen, angka berapa yang akan ditoleransi The Fed untuk mencapai mandat ketenagakerjaan penuhnya?" kata Jeff Mortimer, direktur strategi investasi di BNY Mellon Wealth Management.
Baca Juga: Pasca melorot 2% hari ini, simak proyeksi IHSG untuk perdagangan Jumat (19/8) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati