Wall Street mixed, S&P 500 menguat di tengah penantian rincian stimulus AS



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (13/1). Indeks S&P 500 dan Nasdaq naik, sementara Dow Jones terkoreksi.

Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 8,22 poin atau 0,03% ke 31.060,47, S&P 500 naik 8,65 poin atau 0,23% ke 3.809,84 dan Nasdaq Composite naik 56,52 poin atau 0,43% ke 13.128,95.

Kenaikan S&P 500 didorong oleh sektor-sektor defensif yang memimpin kenaikan karena investor menunggu rincian rencana stimulus fiskal AS berikutnya dan Kongres memulai dengar pendapat tentang pemakzulan Presiden AS Donald Trump.

Imbal hasil Treasury AS turun setelah naik selama enam sesi berturut-turut, menopang kenaikan sektor saham yang sensitif terhadap suku bunga seperti utilitas dan real estat.

Saham Intel Corp mencatat persentase kenaikan terbesar di S&P yakni sebesar 7% setelah pembuat chip itu mengatakan akan mengganti Chief Executive Officer Bob Swan dengan CEO VMware Inc Pat Gelsinger bulan depan.

Baca Juga: Wall Street turun tipis, harapan perbaikan ekonomi mengikis kekhawatiran Covid-19

Indeks utama Wall Street telah mencapai rekor tertinggi pekan lalu di tengah ekspektasi paket bantuan Covid-19 yang besar dan kuat bahkan ketika serangan di Capitol Hill meningkatkan ketidakpastian politik.

Tetapi sehari sebelum rencana bantuan fiskal Presiden Joe Biden diumumkan, para investor tampaknya menarik diri.

"Investor telah lama melihat ke paruh kedua 2021. Mereka terus berharap untuk pembukaan kembali yang sebenarnya," kata Mona Mahajan, ahli strategi investasi AS di Allianz Global Investors, New York seperti dikutip Reuters.

Mengacu pada penurunan yield Treasury, Mahajan mengatakan: "Hari seperti hari ini mungkin wajar setelah jangka panjang. Beberapa laggard (sektor saham) memimpin."

Ketika Dewan Perwakilan Rakyat AS berkumpul untuk mempertimbangkan pemakzulan kedua untuk Trump setelah invasi Capitol oleh para pendukungnya yang menewaskan lima orang, beberapa investor mengamati untuk melihat apakah proses tersebut akan menunda stimulus atau bagian lain dari agenda Presiden Joe Biden yang akan datang.

"Berita utama yang masuk menyebabkan beberapa kegelisahan jangka pendek tetapi tampaknya investor melihat melewati itu ke sisa tahun ini," kata Shawn Cruz, ahli strategi pasar senior di TD Ameritrade di Jersey City, New Jersey.

"Investor wait and see untuk saat ini ... jika Anda bergerak ke pinggir lapangan, Anda mungkin ingin keluar dari siklus," kata Cruz.

Total volume transaksi di bursa AS mencapai 13,86 miliar saham dengan rata-rata 12,32 miliar saham dalam 20 sesi terakhir. 

Selanjutnya: Wall Street: Dow Jones, S&P dan Nasdaq Naik Diiringi Keyakinan Stimulus Fiskal Biden

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi