KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street menguat di awal perdagangan hari Kamis. Wall Street pulih dari aksi jual luas pada perdagangan kemarin. Investor berpegang teguh pada harapan pelonggaran suku bunga tahun depan. Sementara harga saham pembuat chip Micron menguat setelah menyampaikan perkiraan optimis. Kamis (21/12) pukul 21.47 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,88% ke 37.406. Indeks S&P 500 naik 0,84% ke 4.737. Sedangkan Nasdaq Composite melesat 0,96% ke 14.919.
Tiga indeks utama mengakhiri sesi sebelumnya dengan lebih rendah. Indeks acuan S&P 500 mencatat hari terburuknya sejak akhir September menyusul reli baru-baru ini. Investor juga mencerna laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan klaim tunjangan pengangguran negara mencapai 205.000 untuk pekan yang berakhir 16 Desember. Angka ini lebih rendah dari perkiraan 215.000 yang diramalkan oleh para ekonom dalam survei
Reuters. Bandingkan dengan klaim revisi 203.000 pada minggu sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Melemah, Begini Proyeksi dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (22/12) Laporan lain menunjukkan perkiraan akhir produk domestik bruto (PDB) AS untuk kuartal ketiga mencapai 4,9%, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 5,2%. "Ini adalah data makro yang beragam dan menunjukkan aktivitas ekonomi yang lebih lemah di masa depan," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities kepada
Reuters.
“Pasar naik karena imbal hasil
(yield) yang turun, namun imbal hasil (yield) turun karena pasar memperkirakan aktivitas ekonomi akan sangat lemah tahun depan dan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya,” imbuh Cardillo. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun menjadi 3,84% dari level tertinggi multi-tahun yang dicapai pada bulan Oktober. Meskipun ada penolakan dari pejabat Federal Reserve, para pedagang masih memperkirakan peluang sebesar 79% untuk penurunan suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin pada awal Maret tahun depan. CME FedWatch juga memperkirakan dan peluang hampir 100% untuk penurunan suku bunga pada bulan Mei. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati