Wall Street Mulai Muram



NEW YORK. Wall Street kembali memerah. Saham-saham tumbang untuk pertama kalinya dalam perdagangan empat hari di awal tahun baru lantaran laba perusahaan akan kian tergerus di tahun kerbau ini. Hal ini memuramkan spekulasi bahwa pemerintah akan mampu menggenjot perekonomian dengan pemotongan pajak. Standard & Poors 500 Index tergelincir 0,5% menjadi 927,45. Sementara itu Dow Jones Industrial Average juga harus kehilangan 81,8 poin atau 0,9% menjadi 8.952,89. Russell 2000 Index dati sejumlah perusahaan mungil di AS juga mundur 0,2% "Ketidaktahuan yang besar adalah apa yang akan terjadi bufla banyak analis Wall Street mengoreksi prediksi mereka untuk beberapa bulan ke depan," kata Madelynn Matlock, fund manager Huntington Financial Advisors. Ia mengimbuhkan, "Kami sungguh tidak menghitung pendapatan akan menjadi lebih baik." S&P 500 telah merangsek naik ke level yang cukup tinggi dalam dua bulan ini setelah General Motors Corp. mendapatkan dana talangan dari pemerintah, semakin sedikit karyawan yang mengajukan jobless claim, dan menanjaknya harga minyak dunia yang mengangkat saham-saham energi. "Outlook perekonomian belumlah bagus dan kemungkinan akan terus menggerus saham," kataBarry James, president James Investment Research Inc., "Kita saat ini masih ada di dalam bear market,” tambahnya.


Editor: