Wall Street naik, ditopang sentimen positif pembicaraan Joe Biden dan Xi Jinping



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka menguat pada Jumat (10/9) karena tanda-tanda meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China menambah data-data baru ini yang meredakan kekhawatiran perlambatan pemulihan ekonomi.

Mengutip Reuters, pada pembukaan pasar, indeks Dow Jones Industrial Averaga naik 70,21 poin atau 0,21% ke 34.949,59, S&P 500 naik 13,64 poin, atau 0,30% ke level 4.506,92, sedangkan Nasdaq Composite naik 84,66 poin, atau 0,56% ke level 15.332,92. 

Para trader membaca berita tentang panggilan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping, pembicaraan pertama mereka dalam tujuh bulan, sebagai tanda positif yang dapat mencairkan hubungan antara dua mitra dagang terpenting dunia.


Perusahaan e-commerce China yang terdaftar di AS Alibaba dan JD.com, perusahaan ride-hailing Didi, perusahaan streaming musik Tencent Music dan pembuat mobil listrik Nio Inc semuanya naik antara 1,1% dan 2,2% dalam perdagangan premarket.

Baca Juga: Wall Street berakhir turun setelah klaim pengangguran ke level terendah 18 bulan

Sektor energi mencatat kenaikan tertinggi, dengan Exxon Mobil, Occidental Petroleum, Chevron, Halliburton naik antara 1,1% dan 2,0% karena harga minyak mendekati $73 per barel di tengah tanda-tanda pasokan AS yang ketat.

"Pasar ini siap untuk bangkit kembali setelah jatuh," kata Dennis Dick, seorang pedagang di Bright Trading LLC.

"Investor tidak siap untuk memegang uang tunai dan ingin berinvestasi dalam aset berisiko seperti saham dan komoditas karena itulah satu-satunya cara untuk mengalahkan tekanan inflasi yang meningkat."

Data menunjukkan inflasi harga produsen AS naik dengan kuat pada bulan Agustus, menunjukkan bahwa inflasi yang tinggi kemungkinan akan bertahan untuk sementara waktu, dengan rantai pasokan tetap ketat karena pandemi Covid-19 berlarut-larut.

Kumpulan data lain pada hari Kamis menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun ke level terendah hampir 18 bulan, menenangkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi tetapi juga memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat melepaskan stimulus lebih cepat.

Selanjutnya: Wall Street ditutup terkoreksi, terseret oleh Big Tech

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi