KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street naik pada awal perdagangan Senin (15/7) karena investor menimbang kemungkinan calon presiden Donald Trump memenangkan masa jabatan kedua setelah selamat dari upaya pembunuhan. Sementara harapan penurunan suku bunga Federal Reserve semakin meningkatkan sentimen.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 137,50 poin, atau 0,34% ke level 40.138,40, S&P 500 naik 22,81 poin, atau 0,41%, pada 5,638.16, sedangkan Nasdaq Composite naik 87,47 poin, atau 0,48% ke level 18,485.91.

Di bawah pemerintahan Trump, pasar mengharapkan kebijakan perdagangan yang hawkish dan peraturan yang lebih longgar mengenai isu-isu mulai dari perubahan iklim hingga mata uang kripto.

Dolar dan beberapa imbal hasil Treasury naik pada hari Senin, karena investor juga mengantisipasi kebijakan Trump akan meningkatkan tekanan inflasi dan utang pemerintah.

Baca Juga: Ada Spekulasi Bunga The Fed Turun September, Wall Street Menguat di Akhir Pekan Ini

“Dalam pemerintahan Partai Republik, Anda akan melihat kebijakan pajak yang lebih rendah, kebijakan peraturan yang lebih rendah… hal ini biasanya baik untuk saham. Kami melihat sebagian dari hal tersebut dalam hal ekspektasi ke depan dari investor pada saat ini,” kata Chris Zaccarelli , kepala investasi untuk Aliansi Penasihat Independen.

Saham-saham yang terkait dengan Trump melonjak dalam perdagangan pre market. Trump Media & Technology Group adalah salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan dan melonjak 47,9%, sementara perusahaan perangkat lunak Phunware dan platform berbagi video Rumble masing-masing melonjak 29,3% dan 10,3%.

Saham Crypto juga melonjak karena bitcoin naik ke level tertinggi dalam dua minggu. Coinbase Global naik 4,8%, sementara kepemilikan Marathon Digital dan Riot Platforms masing-masing naik lebih dari 6%.

Saham-saham lain yang diperkirakan mendapat keuntungan dari masa jabatan kedua Trump juga meningkat, dengan Gunmaker Smith & Wesson dan operator penjara GEO Group masing-masing naik 6,6% dan 7,0%.

Menurut data LSEG, para investor memperkirakan adanya keanehan hampir 87% dari penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September dan dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024, meskipun rangkaian proyeksi ekonomi terakhir The Fed mengindikasikan hanya satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini.

Baca Juga: Wall Street Jumat (12/7) Ditutup Menguat Ditengah Spekulasi Kenaikan Suku Bunga AS

Harapan penurunan suku bunga membantu reli kuat pada hari Jumat, yang membuat Dow dan S&P 500 menyentuh rekor tertinggi intraday setelah data inflasi yang lebih dingin dari perkiraan, dan indeks Russell 2000 mencatat minggu terbaiknya sejak November.

Komentar dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dan Presiden Fed San Francisco Mary Daly, yang diperkirakan akan dirilis hari ini, akan diurai untuk mendapatkan petunjuk mengenai penilaian mereka terhadap data inflasi minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi