Wall Street naik lagi terdorong optimisme terhadap laporan keuangan Q2



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 naik keempat kali berturut-turut pada Selasa (10/7), mencatatkan level penutupan tertinggi sejak 1 Februari 2018.

Indeks sektor kebutuhan pokok (staples) naik 1,3% dan memberikan kenaikan terbesar ke S&P 500. Harga saham PepsiCo naik 4,8%, Procter & Gamble naik 2,5%, dan Coca-Cola naik 1,3%.

Indeks acuan ini naik 4,5% sejak akhir tahun 2017, terdorong sekitar 3% dalam empat sesi perdagangan, dibantu oleh berita optimis pada ekonomi dan pendapatan.


Musim pelaporan penghasilan perusahaan diharapkan menjadi kunci bagi investor dalam beberapa minggu mendatang, mengalihkan fokus dari ketegangan perdagangan baru-baru ini. 

"Mereka menjualnya saat berita tarif, dan kemudian memantulkan kembali dengan baik," kata Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc, perusahaan penasihat investasi yang berbasis di Toledo, Ohio.

JPMorgan Chase, Wells Fargo, dan Citigroup dijadwalkan untuk melaporkan hasil pada hari Jumat. Saham mereka merosot pada hari Selasa setelah memimpin kenaikan pasar pada hari Senin.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 143,07 poin atau 0,58%, menjadi 24.919,66. Indeks S&P 500 naik 9,67 poin (0,35%) menjadi 2.793,84. Nasdaq Composite bertambah 3,00 poin (0,04%) menjadi 7.759,20.

Saham PepsiCo melonjak setelah hasil kuartalan perusahaan melampaui estimasi penjualan yang kuat dari makanan ringan. Perusahaan ini juga menegaskan kembali proyeksi setahun penuh di tengah tanda-tanda pemulihan bertahap dalam bisnis minuman bersoda.

Secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan konstituen S&P 500 diperkirakan akan mencatat pertumbuhan laba kuartal kedua sekitar 21%, sedikit lebih tinggi dari apa yang diperkirakan pada bulan April, menurut data Thomson Reuters.

Namun begitu, bagaimanapun, investor masih berharap membedah laporan triwulanan untuk mengukur dampak dari perselisihan perdagangan yang meningkat antara China dan Amerika Serikat pada pendapatan perusahaan.

Harga minyak yang lebih tinggi mengangkat saham energi. Indeks sektor energi S&P naik 0,7%. Harga minyak mentah naik akibat gangguan pasokan yang tumbuh di Norwegia dan Libya, tetapi kenaikan itu terpangkas setelah Amerika Serikat mengatakan akan mempertimbangkan permintaan keringanan sanksi minyak Iran.

Saham Exxon dan Chevron masing-masing naik sekitar 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana